Dibalik Kisah ZERO tau nol ( 0 )

number-0_2Sering kita mendengar pengucapan salah akan si “ZERO” ini, khalayak ramai terutama di Indonesia sering menyebutnya dengan “kosong”, yang sebenarnya ini adalah hal yang sangatlah berbeda. Pengucapan yang salah ini sudah biasa kita dengarkan sejak kita duduk di bangku terendah pembelajaran di Indonesia, tapi sebenarnya semua itu tidak sepenuhnya salah.

Menurut Wikipedia, “nol” adalah suatu angka dan digit angka yang digunakan untuk mewakili angka dalam angka. Angka nol memainkan peranan penting dalam matematika sebagai identitas tambahan bagi bilangan bulat, bilangan real, dan struktur aljabar lainnya. Sebagai angka, nol digunakan sebagai tempat dalam sistem nilai tempat.

Sejarahnya

Dahulu kala sebelum angka berbentuk seperti yang sekarang ini, Orang-orang India telah mengenal angka 1,2,3,4,5,6,7,8,9. Kemudian pada masa-masa berikutnya, orang India mengajarkannya kepada orang-orang Persia yang ada di India, dan setelahnya orang-orang Persia membawa ilmu tersebut ke tanah airnya, kemudian mereka mengajarkannya kepada orang-orang Arab. Setelah orang-orang arab mengenal angka-angka tersebut, pada masa-masa selanjutnya angka-angka tersebut kemudian dikembangkan oleh Kebudayaan Islam di Baghdad sehingga angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 lebih dikenal sebagai angka hindu-arab dan terkadang hanya disebut sebagai angka arab. Lalu, siapa penemu angka 0?  Karena sesungguhnya hanya tersisa angka itu saja yang belum ada di dunia ini pada saat itu.

Dia adalah Al-Khawarizmi, salah satu intelektual muslim yang mahir dan terkemuka, menyumbangkan karyanya di bidang matematika, geometri, musik dan sejarah. Bukan hanya itu saja, ia juga merupakan ilmuwan astronomi sekaligus ilmu bumi. Jasa beliau sangat besar dalam mendirikan fondasi matematika modern yang kita lihat dewasa ini, dan termasuk pengembang ilmu geometri dengan angka-angka untuk persamaan kuadrat. Dia, Al-Khawarizmi, penemu angka “penting” di dunia ini.

khawarismi

Perkembangan Bentuk Angka

Bentuk angka dulu tentu saja berbeda dengan bentuk angka yang sekarang ini. Jika kita berbicara angka romawi yang menggunakan huruf, yaitu I II III IV V… dst, kita tidak akan menemukan angka 0 di dalamnya. Oleh karena itu, kita akan langsung saja membahas menurut angka arab – pengembangan ilmuwan muslim – modifikasi terkini. Angka arab yaitu angka 0-9. Dan ternyata, angka-angka zaman sekarang ini merupakan modifikasi dari angka arab yang didasarkan atas perhitungan sudut, lihatlah gambar di bawah ini.

4675768_20151109011918

Angka 0 misalnya, tidak mempunyai sudut, angka 1 mempunyai satu sudut, angka 2 mempunyai 2 sudut, dan seterusnya. Dan sekitar pada abad ke 9 masehi, angka-angka itu mulai diperkenalkan ke dunia Eropa oleh ilmuwan muslim, melalui afrika utara dan wilayah-wilayah lainnya. Dan tentu saja, digunakan hingga sekarang. Walaupun bentuknya sedikit dimodifikasi dari aslinya.

Kesalahpahaman mengenai Nol

  • Nol itu bukan genap dan bukan ganjil.

Nol itu memang bukan positif dan juga bukan negatif, tapi dia genap. Secara definisi, bilangan genap adalah bilangan bulat yang dapat dibagi dengan dua dan hasilnya tetap bulat. Nol itu bilangan bulat dan bisa dibagi dua, hasilnya nol, dan nol sekali lagi, adalah bilangan bulat. Selain itu, Ada teorema dalam teori bilangan yang mengatakan kalau jumlah dua bilangan genap adalah bilangan genap. Misalnya : -2 itu bilangan genap, 2 itu bilangan genap juga, kalau dijumlahkan hasilnya nol. Kalau kita anggap nol bukan bilangan genap, akibatnya teorema itu harus di ubah menjadi : jumlah dua bilangan genap adalah bilangan genap kecuali nol. Tidak efektif, sedangkan matematika itu sebisa mungkin efektif dan sederhana.

  • Nol adalah bilangan prima.

Bukan. Bilangan prima hanya berlaku untuk bilangan setelah satu. Ia harus asli dan bukan komposit. Satu bukan bilangan prima, juga bukan komposit. Nol apalagi, dan bilangan negatif sama sekali bukan.

  • Nol itu bukan bilangan.

Kalau kamu menghitung dengan jari, memang nol bukan bilangan hitung. Nol adalah bagian dari bilangan cacah untuk menunjukkan kuantitas. Saat kamu punya sekotak coklat yang isinya enam batang. Kamu bisa ambil enam batang. Saat temanmu minta dan ternyata tidak ada lagi, bilang aja isinya nol batang coklat. Nol termasuk bilangan. Kita terbiasa hidup di dunia yang sudah mengenal nol. Tapi dulu, orang tidak menganggap nol bilangan. Mereka menghitung dari satu. Dan sebelum satu adalah tidak ada bilangan. Dari sini anggapan kalau nol itu bukan bilangan.

  • Nol itu bilangan tanpa tanda.

Dalam sistem bilangan ada dua tanda. Positif dan negatif. Tanda sendiri bukanlah sesuatu yang bisa dijumlahkan, dikalikan atau mendapat operasi tertentu. Positif tambah positif itu tidak ada. Tanda hanya menunjukkan posisi bilangan tersebut dalam garis bilangan. Akibatnya nol itu punya dua tanda, positif nol dan negatif nol. Tapi bedanya dengan bilangan lain seperti positif satu dan negatif satu, tanda pada nol tidak memiliki makna. Seperti disebutkan di atas, matematika harus efektif, jadi ya tidak usah dikasih tanda sama sekali saja. Betul. Dan memang begitu adanya. Positif nol dan negatif nol hanya dipakai dalam konsep limit untuk menggambarkan arah perhitungan.

  • Nol bukan bilangan kuadrat.

Tergantung. Nol bisa bilangan kuadrat bila ia dipandang sebagai hasil kali bilangan bulat yang sama. Negatif satu kuadrat itu nilainya satu. Nol kuadrat nilainya nol. Satu kuadrat nilainya satu. Nol juga bisa dipandang bukan bilangan kuadrat jika kita membatasi bilangan kuadrat harus bilangan asli.

  • Nol bukan kelipatan semua bilangan.

Sebaliknya. Sebuah bilangan dikatakan kelipatan dari sebuah bilangan bila ada bilangan lain yang mengalikannya. Misalkan ada dua bilangan bulat X dan Y. X dikatakan kelipatan dari Y kalau ada bilangan bulat lainnya, Z, yang sedemikian hingga X = Y dikali Z. Nah sekarang coba ganti X dengan nol dan Y ganti dengan bilangan bulat acak manapun. Ada tidak Z yang bisa menjadi pengali bilangan acak Y sehingga hasilnya jadi nol? Bisa, pakai aja Z = 0. Jadi nol adalah kelipatan semua bilangan.

  • Nol faktorial adalah nol.

Faktorial didefinisikan sebagai hasil kali bilangan tersebut dengan bilangan sebelumnya. Jadi kalau empat faktorial (dilambangkan dengan 4!) berarti 4 x 3 x 2 x 1 = 24. Tiga faktorial = 3 x 2 x 1 = 6. Dua faktorial = 2 x 1 = 2. Satu faktorial = 1. Untuk menemukan nol faktorial, kamu bisa menghitung mundur dengan cara lain. Kita tahu empat faktorial = 4 x 3 x 2 x 1. Sekarang tiga faktorial bisa dibuat seperti ini, tiga faktorial = (4 x 3 x 2 x 1 )/ 4. Dua faktorial bisa dibuat seperti ini = (3 x 2 x 1) /3. Satu faktorial = (2 x 1) / 2. Nol faktorial = 1 /1. Jadi nol faktorialnya adalah 1.

  • Nol pangkat nol tidak terdefinisi.

Ada yang bilang 0 pangkat 0 tidak terdefinisi. Ini karena fungsi nol pangkat x dan x pangkat nol memiliki nilai limit berbeda saat x mendekati nol. Ini salah. X pangkat nol itu nilainya 1 untuk semua x, tanpa terkecuali. Ada teorema yang namanya teorema binomial. Teorema ini penting sekali dan harusnya valid untuk x = 0, y = 0 dan atau x = -y. Sebaliknya fungsi nol pangkat x itu tidak terlalu penting. Berdasarkan kepentingannya maka nol pangkat nol adalah satu.

  • Nol itu sama saja dengan tidak ada.

Nol itu ada. Contoh, berapakah x jika 4 + x = 1 + 3? Jawabannya ada, yaitu nol. Sekarang berapa x jika 4 + x = 1 + 2? Jawabannya tidak ada (kecuali negatif).

  • Berapapun angka yang dibagi nol hasilnya tak terhingga.

Bukan tak terhingga, tapi tak terdefinisi alias tidak ada. Alasannya begini, kalau kamu membagi 6 dengan 2 jawabanya adalah 3, karena 3 dikali 2 itu adalah 6. Bila kamu bagi 6 dengan nol, pertanyaannya adalah apa bilangan yang dikali dengan nol hasilnya enam? Tidak ada kan?

  • Nol dibagi nol hasilnya tidak terdefinisi

Jawaban di atas hanya berlaku bila bilangan yang dibagi bukan nol. Saat bilangan yang dibagi adalah nol, maka jawabannya bukan tak terdefinisi, tapi tak tentu (indeterminate). Kembali lagi ke perkalian tadi, a /b = c, berarti ada sebuah bilangan b yang merupakan pengali c untuk mendapatkan a. Contohnya, 6/2 = 3, ini artinya 2 x 3 = 6. Nah, kalau 0/0 = c, ini artinya c x 0 = 0. Apa nilai c bisa juga nol, bisa 1, bisa 2, bisa 3, bisa satu googol, bisa satu googolpleks, bisa berapa saja, tidak menentu. Komputer yang canggih pun akan mati mendadak jika tiba-tiba bertemu dengan pembagi angka nol. Mari kita jejer angka nol dibelakang angka satu, satu nol menjadi sepuluh, enam angka nol menjadi sejuta, seratus angka nol menjadi…? Anda bisa menghitungnya sendiri, maknanya apa? Tidak ada operasi jejer dalam matematika. Yang ada, kali, bagi, tambah, kurang, dan sebagainya yang sudah anda pelajari di sekolah.

  • Nol itu tidak terbatas karena memuat semua bilangan

Ini pada dasarnya datang dari usaha memvisualisasikan angka sebagai sesuatu yang nyata. Pemikiran ini pemikiran tradisional. Ingat bagaimana kita pertama menghitung dengan jari. Pada dasarnya angka-angka itu abstrak. Cuma ada di kepala. Bila kamu bilang nol memuat segalanya, berarti dia bukan sebuah bilangan hitung. Bilangan hitung ada di garis bilangan. Tahu kan, -2, -1, 0, 1, 2, dst. Masing-masing jelas posisinya. Jika anda memaksakan kalau nol itu tidak terbatas, maka semua bilangan juga tidak terbatas. 1 juga tidak terbatas, ia memuat 2-1, 4-3, 5-4, 6-5, dst. Dua juga, lima juga, satu googolpleks juga. Jadi pernyataan nol itu tidak terbatas gak ada artinya. Mari kita selipkan angka nol di antara 2 dan 9, lalu kita bagi 19, ternyata hasilnya bulat! Ini bukan matematika. Sekali lagi, tidak ada operasi jejer atau selip dalam matematika. Bila anda ingin membagi, gunakan operasi lain yang sah, seperti tambah, kurang, kali, pangkat, logaritma, akar , dll.

Sumber : izun9@kaskus

Related posts