SMK Swasta Muhammadiyah 11 Sibuluan

Loading

Active Learning

Tugas seorang pelajar adalah belajar. Proses belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam belajar. Salah satu metode belajar yang dipercaya akan membuat proses belajar menjadi menyenangkan adalah metode belajar aktif (active learning).

Metode belajar active learning dicetuskan pertama kali oleh Melvin S. Silberman. Asumsi dasar yang diterapkan oleh active learning adalah belajar bukan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi kepada murid. Belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan sekaligus. Saat proses belajar, murid dituntut berperan aktif melakukan kegiatan, tidak hanya berperan sebagai penerima informasi secara pasif. Guru bukanlah satu-satunya sumber informasi. Murid dituntut untuk mencari sumber-sumber informasi lainnya, di bawah bimbingan guru.

[advanced_iframe securitykey=”4d018e4b7a56ab5baf3f3d676640a65497f68aa3″ src=”https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=99&idmateri=165&mnu=Materi1″]

Cara Kerja Ponsel

Telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan ponsel dari duIu sampai sekarang telah mengalami perubahan baik teknologinya yang dulu hanya dapat untuk berbicara sekarang sudah dapat dipakai untuk bertukar data atau bahkan untuk memotret, sedangkan dari bentuk fisiknya mulai dari berat dan besar hingga yang seukuran korek api. Dari semua perkembangan tersebut tetap saja dipertahankan teknologi dasarnya yaitu bagaimana ponsel menerima sinyal dan mengirim sinyal. Lantas bagaimana cara kerja ponsel dengan segala aplikasi yang diusungnya tersebut? Beberapa hal seputar ponsel antara lain dapat dilihat pada materi di bawah ini.

[advanced_iframe securitykey=”4d018e4b7a56ab5baf3f3d676640a65497f68aa3″ src=”https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=99&idmateri=94&mnu=Materi1″]

Berani Tampil Di Depan Kelas

Berbahasa merupakan salah satu kemampuan yang kita miliki sebagai manusia. Sebagai makhluk sosial, kemampuan ini termasuk sangat penting. Melalui kemampuan inilah manusia dapat mengekspresikan serta mengomunikasikan pikiran dan perasaannya. Coba bayangkan, apa jadinya bila kita tidak dapat berbahasa. Tentunya, kita akan merasa hidup sendirian karena kita tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain.

Secara garis besar, ada empat macam kemampuan berbahasa, yaitu mendengar, berbicara, menulis, dan membaca. Beberapa contoh berbahasa dalam kehidupan sehari-hari adalah mengobrol, membaca buku, menulis surat, dan sebagainya. Selain dalam kegiatan sehari-hari, ada pula kemampuan berbahasa yang digunakan pada saat-saat tertentu. Dalam satu situasi formal misalnya, kita mengenal keterampilan menulis laporan, membacakan pidato, dan presentasi. Rubrik ini akan membahas cara meningkatkan kemampuan untuk berani maju dan presentasi di depan kelas.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 894—895) disebutkan bahwa presentasi adalah penyajian atau pertunjukkan (tt sandiwara, film, dsb) kepada orang-orang yang diundang. Sementara itu, mempresentasikan berarti menyajikan; mengemukakan (dalam diskusi, dsb). Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa presentasi menyangkut kemampuan seseorang dalam berbicara atau menyampaikan dan menyajikan pemikiran, pendapat, analisis, dan sebagainya di hadapan orang lain.

[advanced_iframe securitykey=”4d018e4b7a56ab5baf3f3d676640a65497f68aa3″ src=”https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=99&idmateri=168&mnu=Materi1″]