SMK Swasta Muhammadiyah 11 Sibuluan

Loading

Pesan Mendikbud untuk siswa peserta Ujian Nasional dan Orangtua

anies-baswedan

Ibu-Bapak yang saya hormati,
serta anak-anakku para peserta Ujian Nasional 2016

Hari Senin 4 April, UN SMA dan sederajat dilaksanakan. Anak sulung saya, juga akan menjalani Ujian Nasional. Sebagai orangtua, seperti halnya Ibu dan Bapak, kami juga turut merasakan apa yang dirasakan anak-anak kita. Ada pengharapan mendapat hasil terbaik, tetapi juga mungkin terbersit kekhawatiran.

Ibu dan Bapak, para orangtua, mari kita bangun suasana yang tenang, suasana belajar di rumah. Suasana yang nyaman untuk anak-anak kita. Saya berharap, kita sebagai orangtua menghindari hal-hal yang bisa mengganggu ketenangan persiapan anak dalam menghadapi UN.

Bagi anak-anakku peserta UN, jangan tegang menghadapi UN yang kini tidak lagi menentukan kelulusan. Tidak perlu khawatir berlebihan dalam menjalani UN, namun manfaatkan tantangan ini secara sungguh-sungguh sebagai kesempatan bercermin tentang apa yang sudah kita raih dan apa yang perlu kita lakukan ke depan.

Mulai sekarang, sampai saat UN, jangan terlalu forsir diri untuk belajar. Harus istirahat yang cukup. Malam menjelang UN jangan belajar semalaman. Justru harus tidur cukup. Usahakan tidur malam selama 8 jam. Pastikan asupan makanan sehat dan bergizi. Jangan lakukan hal yang sebelumnya tidak biasanya kita lakukan. Ini untuk menghindari terjadinya hal-hal baru yang berisiko mengganggu persiapan.

Persiapkan semua kebutuhan yang harus dibawa ke sekolah saat UN. Perhatikan dan persiapkan dengan detail sehari sebelum UN, mulai dari baju seragam hingga pensil, penghapus dan rautan. Pastikan berangkat awal dari rumah, agar tidak terburu-buru di jalan dan bisa sampai di lokasi UN dengan tenang dan tepat waktu.

Saat menjalani UN, diawali berdoa, saya berharap anak-anakku semua tetap percaya pada diri sendiri. Saya mengingatkan kepada semua untuk tidak melakukan cara-cara yang tidak terpuji sewaktu UN, seperti menyontek atau percaya pada mereka yang menawarkan jawaban.

Seperti digariskan Presiden Jokowi, mari kita melakukan Revolusi Mental: tegakkan integritas. Mari berhenti membiarkan kecurangan dan berhenti berbuat curang. Mari kita tetapkan hati kita bahwa mereka yang berusaha mengotori proses pendidikan ini adalah pengkhianat bangsa. Kecurangan itu adalah menghianati jutaan siswa lain yang belajar dengan serius, ratusan ribu guru membimbing siswa belajar dan bekerja dalam sunyi menyiapkan penyelenggaraan UN.

Dari dunia pendidikan yang bersihlah kita membangun bangsa jauh ke depan. Dan melalui momen seperti UN ini kita tunjukkan komitmen kita yang percaya diri, yang tak ragu untuk bercermin dan yang terus bergerak maju ke depan.

Selamat melaksanakan Ujian Nasional.

Salam,
Anies Baswedan

Sumber

Ujian Nasional 2016: Prestasi Penting, Jujur Yang Utama

UN-2016-Fix

Jakarta (1 April 2016) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siap melaksanakan Ujian Nasional 2016, yang akan mulai berlangsung 4 April nanti. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyampaikan yang penting dibicarakan tentang Ujian Nasional (UN) kali ini adalah soal kejujuran, bukan lagi soal kelulusan. Sejak 2015 UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan. Kelulusan ditentukan oleh sekolah, melalui ujian sekolah, bukan UN.

“Yang dibicarakan tentang UN saat ini adalah kejujuran, bukan kelulusan. Prestasi penting, jujur yang utama. Ujian itu tidak boleh menghalalkan segala cara. Tidak ada lagi „subsidi jawaban‟. Ini berarti Revolusi Mental yang dicanangkan Presiden sudah mulai terlaksana.,” kata Mendikbud Anies Baswedan, saat konferensi pers UN 2016, di Kantor Kemendikbud Jakarta, Jumat (1/04).
Menurut Anies Baswedan, yang menarik dari UN 2016 ini adalah sekolah-sekolah yang melaksanakan UN Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2016 ini meningkat 900%. “Tahun lalu 500 sekolah, tahun ini 4.400 sekolah melaksanakan UNBK. Dari data Indeks Integritas UN tahun lalu, sekolah yang melaksanakan UNBK, tingkat kecurangan nol, atau indeks integritas UN-nya 100%,” ujar Mendikbud.

Provinsi dengan tingkat partisipasi terbesar UNBK adalah Yogyakarta. Sementara Propinsi Papua dan propinsi baru Kalimantan Utara (Kaltara) juga masuk dalam daerah yang dengan tingkat partisipasi UNBK tinggi: Papua 10% dan Kaltara 20%. “Bahkan di Surabaya, pada UN 2016 seluruh sekolah melaksanakan UNBK,” kata Anies Baswedan, yang berencana meninjau pelaksanaan UNBK di Surabaya pada UN hari pertama, 4 April 2016.

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)
Secara nasional siswa yang mengikuti UNBK juga mengalami peningkatan drastis. Sebanyak 107.000 siswa tahun lalu, tahun 2016 ini menjadi 921.000 siswa. Rinciannya sekitar 156.171 siswa SMP dan MTs, serta sekitar 267.230 siswa SMA dan MA di seluruh Indonesia, sedangkan untuk SMK sekitar 498,177 siswa. UNBK tahun 2016 ini untuk setiap jenjang sekolah kurang lebih 1010 SMP dan MTs, 1297 SMA dan MA, serta 2103 SMK di seluruh Indonesia.

Pada penyelenggaraan tahun kedua ini UNBK masih menggunakan sistem semi-online, yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan bahwa dalampelaksanaan UNBK, Kemendikbud melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya perguruan tinggi seperti ITS, UI, UGM, ITB serta BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk teknologi dan pengamanannya. “Kemendikbud juga bekerjasama dengan Kemenkominfo untuk pengamanan cyber-nya, serta perusahaan telekomunikasi untuk keamanan koneksi saat sinkronisasi data,” ujar Kapuspendik Nizam. Menurut Nizam beberapa manfaat yang diperoleh dengan UNBK antara lain:

  1. Minimnya kemungkinan soal yang terlambat datang, tertukar dan ketidakjelasan hasil cetak soal,
  2. Proses pengumpulan dan penilaian jauh lebih mudah,
  3. Hasil ujian nasional dapat diumumkan jauh lebih cepat,
  4. UNBK mendorong terwujudnya efektifitas, efisiensi dan transparansi penyelenggaraan UN.

UN dilaksanakan untuk mengukur kompetensi siswa dan menjadi salah satu dasar untuk seleksi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, selain untuk melakukan pemetaan capaian pendidikan secara nasional. Sejak tahun 2015 lalu, selain mengukur pencapaian akademik, UN juga untuk mengetahui tingkat kejujuran ujian dengan hasil IIUN (Indeks Integritas Ujian Nasional) untuk setiap sekolah.

Salah satu temuan yang menarik dari hasil evaluasi pelaksanaan UN 2015 yang lalu adalah tingkat kecurangan pada pelaksanaan UNBK adalah nol, sementara tingkat kecurangan yang bervariasi ditemukan pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Pensil dan Kertas.

Perihal kesiapan dan persiapan UN Berbasis Pensil dan Kertas (UNPK) hingga 1 April 2016 distribusi soal ke suluruh Indonesia hampir 100%. Pada tanggal 2 April 2016 akan mencapai 99.9%, dan tinggal distribusi soal untuk kota Pontianak, Kalimantan Barat yang akan terkirim 3 April 2016.

Untuk sekolah-sekolah yang berada di daerah pelosok, distribusi naskah telah dilakukan lebih dahulu untuk mengantisipasi keterlambatan datangnya naskah. Sedangkan untuk sekolah-sekolah yang tidak sulit dicapai, dijadwalkan naskah akan tiba pada 2 April 2016. Ujian Nasional tahun 2016 akan dilaksanakan secara serentak pada tanggal 4 April untuk Siswa SMA dan sederajat, serta tanggal 9 Mei untuk siswa SMP dan sederajat.

Indeks Integritas UN
Sejalan dengan gerakan revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, sejak tahun 2015 Kemendikbud memperkenalkan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya perilaku jujur dan berintegritas bagi para para pelaku ujian nasional.

Dalam perbandingan nilai (akademik) ujian nasional dengan IIUN, didapatkan bahwa masih banyak sekolah di Indonesia yang memiliki indeks integritas rendah meski rata-rata capaian nilai ujian nasionalnya tinggi. Idealnya, baik capaian nilai ujian nasional maupun indeks integritas suatu satuan pendidikan harus sama tinggi.

Guna mendorong kejujuran dan tingkat integritas (IIUN) yang baik, Kemendikbud memberikan apresiasi kepada sekolah di seluruh Indonesia yang melaksanakan Ujian Nasional dengan menjunjung prinsip-prinsip integritas. Lebih dari 12.000 sekolah telah mencapai nilai IIUN tinggi (di atas 80) mendapat Piagam Penghargaan Integritas dari Mendikbud. Bahkan 500 sekolah dengan nilai IIUN di atas 92 diundang Presiden Jokowi ke Istana, 21 Desember 2015 lalu untuk menerima penghargaan.

Pelibatan Publik
Pada UN 2016 ini Kemendikbud juga mendorong keterlibatan publik dalam menyukseskan Ujian Nasional yang berintegritas. Bagi masyarakat Kemendikbud menyediakan saluran untuk berkomunikasi dan mendapat informasi mengenai Ujian Nasional, atau memberi masukan dan pengaduan melalui Posko UN, laman un.kemdikbud.go.id, media sosial dengan menyertakan tagar #UN2016 atau mention akun @Kemdikbud_RI di twitter.

Selain itu, masyarakat juga dapat menyampaikan pertanyaan atau pengaduan seputar Ujian Nasional melalui call center 177, nomor telepon 0215703303, telpon seluler 0816979177, SMS di 0811976929, serta e-mail unpuspendik@kemdikbud.go.id dan pengaduan@kemdikbud.go.id.

Sumber

Update Sekolah di Verval SP Jika Tidak Update Dianggap ”TIDAK AKTIF“

OPS dihimbau untuk melakukan Update Citra Sekolah masing-masing melalui laman Verval SP di selain itu proses Update Citra juga bisa dilakukan di alamat ini dengan syarat OPS sudah terdaftar sebagai anggota Jaringan Pengelolaan Data Pendidikan.

Untuk cek status pendaftaran di SDM-PDSP silahkan anda baca tentang Cara Cek Status Pendaftaran. Dan bagi OPS yang masih belum terdaftara segera untuk melakukan Registrasi. Penting bagi OPS untuk segera melakukan Registrasi, karena ada beberapa hal terkait Pengelolaan Data Pendidikan seperti Pelaporan Buku Kurikulum 2013 dan juga tentunya yang akan saya bahas disni yaitu Update Citra Sekolah.

Ada beberapa hal yang berlu anda ketahui sehubungan dengan Udate Ctra Sekolah. Proses Update Ctra sekolah yaitu mengupload beberapa foto dengan kategori sebagai berikut:
1. Profil Sekolah ( SK Pendirian dan SK Operasional )
2. Prasaran
3. Sarana Sekolah
4. Aktifitas Peserta Didik
5. Aktifitas PTK
6. Lomba Sekolah
7. Kerusakan Sekolah
8. Dan lain-lain

Untuk itu sebelum melakukan Update harap untuk memperseapkan foto dengan beberapa kategori di atas dengan ukuran gambar tidak boleh melebihi 800 x 600 atau file format gambar anda tidak boleh di atas 1MB. Berikut langkah-langkah melakukan Update Citra Sekolah.

1. UPDATE CITRA SEKOLAH

2. Pada Laman Verval SP seperti gambar di atas langkah selanjutnya adalah klik Citra. Sehingga muncul menu seperti gambar dibawah ini.
citra sekolah

3. Masukkan NPSN sekolah anda, selanjutnya klik Lihat.
update citra

4. Pilih jenis foto yang akan anda upload (lihat gambar diatas) kemudian klik Choose File untuk memilih foto yang akan anda upload dari drive komputer kamu. Jika pilihan sudah di tentukan selanjutnya anda klik Upload dan tunggu proses selesai.
citra sekolah 2

5. Jika Prose upload foto anda berhasil, maka akan tampak seperti gambar di atas, jika anda masih ingin menambahkan foto lain, masukkan kembali NPSN sekolah anda dan klik lihat. Selamat Mengerjakan.

Sumber

REKRUTMEN CALON GURU UNTUK PENDIDIKAN ANAK-ANAK INDONESIA DI MALAYSIA DAN FILIPINA TAHUN 2016

Sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, negara berkewajiban melaksanakan penyelenggaraan pendidikan wajib belajar 9 tahun untuk setiap warga negara, baik yang tinggal di dalam maupun di luar wilayah NKRI. Namun, kenyataan di lapangan:

Anak-anak dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia, khususnya yang bekerja di sektor perkebunan, mengalami kesulitan dalam memperoleh pendidikan.
Anak-anak dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Filipina belum mendapatkan layanan pendidikan tentang ke-Indonesiaan, khususnya kemampuan bahasa, seni dan budaya Indonesia.
Untuk itu, Tahun 2016 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akan melaksanakan rekrutmen calon guru Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sebanyak 116 orang.

Tujuannya antara lain :

1. Memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak TKI yang tidak memperoleh akses pendidikan di tempat orang tuanya bekerja di Malaysia dan Filipina;
2. Mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab; dan
3. Menumbuhkan nilai-nilai persatuan, membangun rasa kebangsaan, dan menanamkan kepribadian serta kebanggaan sebagai warga negara Indonesia.
Surat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dapat di unduh disini Seleksi/rekrutmen Guru ke Malaysia dan Filipina

Sumber

Hasil Uji Kompentensi Guru (UKG) On-Line 2015 Tapanuli Tengah

UKGKemendikbud — Sebanyak tujuh provinsi mendapat nilai terbaik dalam penyelenggaraan uji kompetensi guru (UKG) tahun 2015. Nilai yang diraih tersebut merupakan nilai yang mencapai standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional, yaitu rata-rata 55. Tujuh provinsi tersebut adalah DI Yogyakarta (62,58), Jawa Tengah (59,10), DKI Jakarta (58,44), Jawa Timur (56,73), Bali (56,13), Bangka Belitung (55,13), dan Jawa Barat (55,06).

Uji kompetensi guru (UKG) tahun 2015 menguji kompetensi guru untuk dua bidang yaitu pedagogik dan profesional. Rata-rata nasional hasil UKG 2015 untuk kedua bidang kompetensi itu adalah 53,02. Selain tujuh provinsi di atas yang mendapatkan nilai sesuai standar kompetensi minimum (SKM), ada tiga provinsi yang mendapatkan nilai di atas rata-rata nasional, yaitu Kepulauan Riau (54,72), Sumatera Barat (54,68), dan Kalimantan Selatan (53,15).

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Sumarna Surapranata mengatakan, jika dirinci lagi untuk hasil UKG untuk kompetensi bidang pedagogik saja, rata-rata nasionalnya hanya 48,94, yakni berada di bawah standar kompetensi minimal (SKM), yaitu 55. Bahkan untuk bidang pedagogik ini, hanya ada satu provinsi yang nilainya di atas rata-rata nasional sekaligus mencapai SKM, yaitu DI Yogyakarta (56,91).

“Artinya apa? Pedagogik berarti cara mengajarnya yang kurang baik, cara mengajarnya harus diperhatikan,” ujar Pranata usai konferensi pers akhir tahun 2015 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, (30/12/2015).

Pranata mengatakan, setelah nilai UKG dilihat secara nasional, nanti akan dilihat lagi secara rinci hasil UKG per kabupaten/kota, dan hasil UKG per individu (guru). “Ada pertanyaan, ini data hasilnya mau diapakan? Dengan data ini kita dapat potret untuk kita memperbaiki diri,” katanya.

Ia mencontohkan, ada guru yang mendapat nilai rata-rata 85. Namun meskipun nilai tersebut baik, setelah dianalisis hasilnya, guru tersebut memiliki kekurangan di beberapa kelompok kompetensi. “Dia ada kekurangan di tiga kelompok, yaitu kelompok kompetensi 1, kelompok kompetensi 4, dan kelompok kompetensi 6. Maka dia harus memperbaikinya,” tutur Pranata. Salah satu instrumen untuk meningkatkan kompetensi guru itu adalah dengan pelatihan dan pendidikan yang lebih terarah sesuai dengan hasil UKG.

[button color=”blue2″ bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” align=”center” link=”http://disdiktapteng.net/wp-content/uploads/2016/03/Hasil-UKG-Online-Tahun-2015.rar” font_weight=”bold” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]UNDUH[/button]

Sumber

Penumbuhan Budi Pekerti di awal Tahun Pelajaran Baru

budipekerti

Dalam rangka menghadapi tahun pelajaran baru 2015/2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengeluarkan aturan teknis yang berkaitan dengan sikap dan perilaku peserta didik, guru, dan orangtua peserta didik di sekolah. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan pendidikan karakter dari sektor non-kurikuler yang selama ini sering dikesampingkan sejak dimulainya tahun pelajaran baru 2015/2016. Beberapa hal yang tertera dalam aturan teknis teknis tersebut (Permendikbud No 21 Tahun 2015 akan kami susulkan segera) adalah :

1. Sekolah wajib melaksanakan upacara bendera setiap Senin.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendidik kedisiplinan peserta didik, membiasakan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Pelaksanaan upacara bendera juga mendidik peserta didik menjadi seorang pemimpin yang bertanggungjawab, diantaranya melalui penugasan panitia upacara secara bergilir.

2. Orangtua wajib mengantar anaknya ke sekolah di hari pertama masuk.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam keterikatan orangtua dengan sekolah. Hubungan antara orang tua dengan guru yang erat saling bekerja sama bisa memecahkan persoalan peserta didik. Baik dalam belajar atau pergaulan di sekolah, maupun di rumah. Karena selama ini orang tua ke sekolah hanya ketika pembagian rapor atau saat perpisahan. Aktivitas ini tidak sebatas mengantar anak di luar pagar sekolah saja. Kemudian peserta didik masuk sekolah dan orang tua pulang sambil keduanya melambaikan tangan. Namun orang tua harus benar-benar ikut masuk sampai di dalam kelas. Setelah sampai di dalam sekolah, orangtua harus berkomunikasi dengan para guru. Khususnya guru yang akan mengajar sang anak. Dengan maksud bahwa orangtua tua menitipkan anaknya kepada guru di sekolah.

3. Kewajiban berdoa bersama-sama ketika akan mengawali dan mengakhiri proses pembelajaran di kelas.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan peserta didik kepada sang pencipta sehingga tumbuh jiwa religius peserta didik. Kegiatan berdoa bersama ini awalnya diterapkan dipimpin oleh guru, dan dihari berikutnya para peserta didik ditugasi memimpin doa secara bergantian.

4. Peserta didik wajib menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum belajar.
Kegiatan menyanyikan lagu kebangsaan ini dilakukan setiap hari baik sebelum belajar atau akan pulang sekolah. Ketika akan pulang sekolah, juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan atau lagu-lagu daerah. Lagu-lagu patriotik populer seperti Bendera (Coklat Band) atau Pancasila Rumah Kita (Franky Sahilatua) boleh dibawakan peserta didik rame-rame di kelas masing-masing. Jika bosan dengan lagu patriotik, peserta didik boleh membawakan lagu-lagu daerah setempat. Hal tersebut diterapkan karena selama ini cukup menimbulkan keprihatinan karena peserta didik-peserta didik sekarang ini tidak banyak mengenal lagu-lagu daerah sedangkan di Indonesia lagu daerah sangat bannyak sekali. Sebagai contoh : banyak peserta didik di Jawa yang tidak tahu lagu-lagu tradisional Jawa. Begitu pula peserta didik-peserta didik di Bandung dan sekitarnya, yang mulai tidak mengenali lagu tradisional Sunda.

Demikian beberapra aturan teknis yang dikeluarkan Kemdikbud yang akan diterapkan di awal tahun ajaran baru 2015-2016. Kemendikbud memberikan instruksi kepada seluruh Dinas Pendidikan, untuk mengawasi aturan-aturan baru itu baik di sekolah negeri maupun swasta. Jika ada sekolah yang bandel tidak menerapkan aturan tadi, disiapkan sanksi teguran. (AWK)

Sumber