SMK Swasta Muhammadiyah 11 Sibuluan

Loading

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun 2017

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).

Simulasi UNBK 2017 tahap awal memang dijadwalkan oleh Kemdikbud melalui Puspendik yaitu tanggal 21-24 November 2016 yang lalu untuk SMA/MA dan SMP, dan 28 November – 1 Desember 2016 yang lalu untuk SMK.

Kemudian pada Simulasi II akan dilaksanakan pada tanggal 13 Februari (Senin) untuk mata pelajaran Matematika SMK, dan 14 Februari (Selasa) untuk mata pelajaran Bahasa Inggris SMK. Dalam simulasi ini hanya akan disimulasikan 2 mata uji saja.

Jadwal lengkapnya adalah sebagai berikut :
1. 13 Februari (Senin) : Simulasi Matematika SMK
2. 14 Februari (Selasa) : Simulasi Bahasa Inggris SMK
3. 20 Februari (Senin) : Simulasi Mata ujian Pilihan SMA
4. 21 Februari (Selasa) : Simulasi Bahasa Inggris SMA
5. 27 Februari (Senin) : Simulasi Matematikan SMP/MTs
6. 28 Februari (Selasa) : Simulasi Bahasa Inggris SMP/MTs.

Adapun ketentuannya yaitu setiap siswa dapat mencoba ujian Bahasa Inggris dan dua Mata pelajaran lainnya, berdasar pilihan siswa sendiri (setiap hari satu mata pelajaran). Biaya penyelenggaraan di sekolah ditanggung oleh sekolah masing-masing. Dan nantinya Skor hasil simulasi akan diumumkan.

Ini merupakan tahun pertama bagi SMKS TI Muhammadiyah 11 Sibuluan sebagai penyelenggara UNBK, berkat dukungan dari berbagai pihak yang peduli dengan SMKS TI Muhammadiyah 11 Sibuluan Tapanuli Tengah. Semoga penyelenggaraan UNBK di SMKS TI Muhammadiyah 11 Sibuluan tahun ini dapat berjalan dengan lancar. Aamiin.

Cara Orang Tua Hindari Anak dari Bullying

Penyanyi berusia 19 tahun asal Inggris, Harris J, mengadakan konser di Jakarta, termasuk di 5 sekolah di Jakarta dan Bekasi. Pada konser yang bertajuk Love You Are itu, penyanyi beragama Islam itu juga mengkampanyekan kesadaran anti bullying pada anak-anak dan orang tua.

Penyanyi lulusan BRIT School of Performing Arts, London, itu mengaku merasa prihatin dan terpanggil untuk mengkampanyekan anti bullying.

“Kampanye ini bukan hanya untuk anak-anak, namun juga untuk orangtua, untuk orang-orang yang menonton konserku, dan juga para guru,” ujar remaja yang hapal 30 juzz Al Quran dan sempat ditayangkan di Youtube ini.

Pada Rabu, 16 November 2016 lalu, Harris J tampil di SD, SMP, dan SMK Global Prima Islamic School, Jalan Kaliabang, Bekasi Utara. Lebih dari 200 orang yang terdiri atas siswa para pengurus yayasan, guru, dan orang tua siswa, nampak antusias menyaksikan konser Harris J tersebut.

Sebelum konser Harris berlangsung, pada acara itu digelar talkshow, juga dengan tema yang sama. Talkshow itu menghadirkan Helen dam Fahira dari LSM Sejiwa dan dipandu penyiar radia Gen FM.

Mengomentari soal upaya menghindarkan anak dari tindak bullying, beberapa orang tua dan guru di Global Prima Islamic School mengaku, bahwa orang tua sangat berperan dalam menghindarkan anak dari tindak Bullying.

Salah seorang orang tua siswi SD, Lina Roslina, mengatakan, agar anak terhindar dari tindak bullying, orang tua perlu mengenali teman-teman anak di sekolah. Setiap pulang sekolah, anak juga ditanya tentang keadaan di sekolah, apa pengalaman di sekolah pada hari itu, dan masalah yang dihadapi anak. “Yang penting, selalu menghargai anak-anak supaya tumbuh percaya diri, jangan pernah bilang yang negatif tentang anak, “kata ibu dari Ghasani, murid kelas 2 SD ini.

Pendapat yang sama juga dikatakan Yanni, juga orang tua siswa. Menurutnya, orang tua perlu pendekatan batin, salah satunya, setiap anak pulang sekolah, ditanyakan tentang apa pengalaman di sekolah pada hari itu, main dengan siapa saja, dan apa permainannya. “Dari cerita anak, kita bisa tahu, apakah anak kita mengalami bullying atau tidak, “ujarnya.

Andaikata orang tua mengetahui anaknya dibully teman-temannya, kata Yanni, anak harus diajarkan untuk menghindar dari pelaku bullying, jangan takut, namun harus menghadapi teman yang melakukan bullying itu dengan kata-kata yang baik dan sopan.

Orang tua lain, Wikasari, menilai, orang tua perlu menyiapkan mental anak untuk siap berbaur atau bersosialisasi di pergaulan dimanapun. “Dalam pergaulan itu kan anak akan berhadapan dengan berbagai macam sikap dan karakter teman-temannya. Namun yang tak kalah penting, kita juga harus memahami karakter anak sendiri, “ujar ibu dari Indira, juga murid kelas 2 SD.

Pendapat lain dikemukakan Damayanti, ibu dari Ellectra, siswi kelas 2 SD. Menurutnya, agar anak terhindar dari tindak bullying, orang tua harus mengajarkan kasih sayang, peduli dan saling tolong menolong. Dengan mengajarkan itu, anak akan selalu mengingat hal positif dan terbiasa melakukannya. “ Anak akan selalu berbuat jujur, tidak menyakiti orang lain. Anak juga tidak akan merasa rendah diri, sebaliknya akan tumbuh percaya diri, “katanya.

Damayanti juga menilai, mengajarkan kemandirian serta nilai-nilai agama, anak akan terhindar dari perilaku bullying, baik sebagai pelaku maupun sebagai korban.

Sedangkan Dian Carrolina, guru SD Global Prima Islamic Shool, mengatakan, orang tua perlu memberikan landasan agama yang kuat di keluarga dan meningkatkan percaya diri anak. “Orang tua juga perlu memilih lingkungan yang baik untuk anak-anaknya, “katanya.

Salah satu tindak bullying yang juga marak akhri-akhir ini adalah bullying melalui media sosial. Dalam upaya menghindarkan anak dari tindak bullying melalui media sosial itu, pada Sabtu, 26 November 2016, Komite Global Prima Islamic School juga akan menggelar acara Seminar Parenting dengan tema “Internet: Etika dan Bahaya” dengan menampilkan pembicara Teguh Arifyadi dari Indonesia Cyber Law Community (ICLC).

Menjadi Guru Itu Profesi Mulia

Guru adalah seorang pendidik sebagai insan yang mulia dan berjasa karena merekalah yang bertanggungjawab mendidik manusia bagi melahirkan generasi yang cerdas dan cakap serta sanggup melaksanakan tugas terhadap diri, keluarga, masyarakat dan negara. Guru dalam sejarah hidupnya senatiasa menghargai kejayaan anak didiknya serta sanggup berkorban dan melakukan apa saja untuk manfaat dan kesejahteraan orang lain.

Peranan guru adalah luas. Guru adalah pendidik, pembimbing dan pendorong. Dia juga penyampai ilmu, penggerak dan penasihat. Ini bermaksud, guru atau pendidik mempunyai tugas dan tanggungjawab yang berat, olehnya itu guru bukanlah profesi sembarangan, di tangan merekalah masa depan murid dipertaruhkan. Mereka adalah orang yang memberi pengetahuan kepada muridnya, andaikan lalai maka murid yang dihasilkan pun produk gagal. Sebaliknya lahir tokoh-tokoh besar dari guru yang luas keilmuannya

Menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia. Kemuliaan seorang guru datang karena ia merupakan sosok yang berperan penting dalam membawa masa depan seorang anak didiknya. Tugas seorang guru yang mengubah orang yang bodoh menjadi orang yang pintar mengubah yang tadinya tidak tahu menjadi tahu merupakan tugas mulia yang diemban dari seorang guru. Selain itu tingkah lakunya menjadi panutan bagi semua orang. Inilah yang menjadi nilai lebih profesi ini dibandingkan dengan profesi lain, benar-benar istimewa bekerja sebagai guru.

Kedudukan guru merupakan kedudukan yang dihormati sebagai pembimbing di dalam keilmuan sehingga menjadi penyemangat dan inspirasi bagi muridnya untuk memilih bidang pekerjaan yang akan ditekuninya di masa depan, karena di tangan gurulah masa depan seorang anak berada, banyak tokoh-tokoh besar di dunia siapapun itu, mereka tidak akan seperti itu kalau bukan didik seorang guru yang hebat. Guru bangga jika melihat anak didiknya melampaui capaiannya, karena ia telah berhasil berbuat sesuatu yang berguna bagi semua orang dengan ilmunya.

Menjadi guru memiliki tantangan yang sangat kompleks salah satunya bagaimana kita dihadapkan dengan sebuah karakter yang berbeda dan bagaimana kita dapat mendidik dari perbedaan karakter, namun seorang guru dituntut dapat mengemban tugas untuk mencerdaskan anak bangsa, sehingga hal ini menuntut seorang guru untuk memiliki jiwa sebagai seorang pendidik. Menjadi pendidik tidaklah mudah, karena seorang guru harus menjadi bagian penting dalam perkembangan anak didiknya. Seorang guru harus mampu memahami karakter setiap anak didiknya sehingga dapat menjalin keakraban dan kebersamaan yang nantinya dapat membantu dalam proses mendidik dan mengajarkan ilmu kepada siswa dan pada akhirnya dapat memotivasi dan mendorong siswanya untuk dapat meraih cita-cita yang diimpikan.

Menjadi guru harus ikhlas mengajarkan ilmu dengan penuh kasih sayang dan cinta serta selalu sabar dalam membimbing kita walau hanya sekedar untuk membaca, menulis dan berhitung, karena dengan keikhlasan dan kasih sayang guru dalam mengajarkan sebuah ilmu kepada setiap anak membuat terkadang diri kita terkenang akan jasa para guru.
Kesejahteraan seorang guru tidaklah seperti kesejahteraan profesi yang lain seperti pejabat, artis maupun pegawai instansi lainnya. Namun, kebanggan dan kepuasan menjadi seorang guru tidaklah dapat diukur dari gaji yang diterima setiap bulan melainkan melakukan suatu pekerjaan mulia untuk memberikan ilmu kepada anak bangsa sehingga nantinya mereka akan menjadi manusia yang lebih baik serta kebahagian atas pahala yang tak pernah berhenti mengalir teruntuk seorang guru yang telah berjasa dalam mencerdaskan dan mendidik anak-anak tersebut walaupun guru tersebut telah tiada.

Olehnya itu patutlah anda berbangga dan berbahagia saat ini jika anda berprofesi sebagai seorang guru, karena ada banyak manfaat yang dapat anda berikan kepada anak didik anda sehingga nantinya mereka dapat menjadi generasi muda yang berguna dan berprestasi di masa depan. Selain itu jadilah seorang guru yang bersikap dan berakhlak baik karena anda adalah sebagai suri tauladan di tengah masyarakat terlebih menjadi teladan bagi siswa sehingga patutlah memberikan contoh yang baik kepada para siswa sehingga mereka dapat mencontoh dan meneladaninya dikemudian hari.

Jaga Gairah Guru kalau Mau Pendidikan Maju!

2207270thinkstockphotos-467864409

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan, Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa….

Masih hapal lirik lagu Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di atas? Lagu untuk para guru dan pendidik. Lirik lagu itu menunjukkan betapa mulia profesi guru. “Pendidik adalah teladan bagi peserta didiknya,” kata CEO & Founder Elite Tutors Indonesia, Sumarsono.

Guru, lanjut Sumarsono, tidak hanya bertanggung jawab atas penyampaian materi tetapi juga berperan sebagai panutan. Namun, tak bisa dimungkiri guru juga manusia biasa yang memiliki banyak kebutuhan hidup untuk dipenuhi. Sayangnya, keluhan soal kesejahteraan para guru masih terus saja bergaung. Masalah ini menjadi agenda Konferensi Kerja Nasional III Persatuan Guru Republik Indonesia pada Januari 2016.

Keluhan yang mencuat antara lain pengucuran tunjangan belum tepat waktu. Persyaratan penerimaan tunjangan juga dirasa terlalu banyak. Proses kenaikan pangkat pun disebut masih rumit. Belum lagi soal jabatan fungsional dan kecilnya pendapatan guru honorer. Juga, sejumlah tunjangan khusus disebut belum merata. Padahal, tanggung jawab guru tidak kecil. Rasio guru dan murid juga sering tak seimbang.

Menurut PP 74/2008 tentang Guru, idealnya satu guru maksimal mengajar 20 siswa. Kenyataannya, satu guru kerap mendidik lebih dari 40 siswa pada satu waktu. Terlebih lagi, ada tuntutan moral dan etika yang erat melekat pada sosok guru, mulai dari tutur kata hingga perilaku. Untuk itu semua, seorang guru harus terus-menerus mengasah kualitas dan membangun kepribadian.

“Jadilah guru yang kehadirannya selalu dinanti peserta didik karena metode pengajarannya menarik,” ujar Sumarsono. Agar pengajaran efektif, lanjut Sumarsono, guru sebaiknya memastikan pula terlebih dahulu muridnya memang sudah siap menerima materi pelajaran.

Gairah

Sumarsono mengaku tidak sependapat bila guru harus menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Bukan pula berarti guru perlu medali. Namun, kata Sumarsono, guru harus dipastikan hidup sejahtera. Harapannya, kesejahteraan itu akan membuat guru terus termotivasi mengembangkan diri. “Semakin berkembang guru, ia akan semakin maksimal mengajar, sehingga anak didik ikut berkembang,” ungkap Sumarsono.

Menurut Sumarsono, saat ini pendidikan masih terlalu terpaku pada pengabdian. Seolah-olah, kata dia, mulianya profesi ini membuat guru tidak perlu sejahtera. “(Namun), saya menekankan, pendidik jangan (lalu) menuntut dibayar mahal, tapi (pendidik yang harus) memantaskan diri,” tegas Sumarsono. Tentu saja, guru juga harus terus menambah kompetensi agar pantas dibayar mahal itu. Di dalamnya termasuk mempelajari kasus-kasus yang berkembang di dunia pendidikan dan cara menghadapi anak-anak tertentu.

“Nah, bagaimana pendidik (sekarang) mau berkembang kalau sambil mikir besok mau makan apa? Pendidikan macam apa yang mau dibangun oleh pendidik yang tidak sejahtera?” tanya Sumarsono.

Berangkat dari pemahaman tersebut, Sumarsono pun memastikan para tutor di lembaganya mendapatkan bayaran pantas dan hidup sejahtera. Dari situ dia juga memastikan kualitas para pengajar di lembaganya. “Guru harus memiliki dua kualitas utama. Kualitas latar belakang akademik dan kepribadian menarik,” tegas dia.

Menurut Sumarsono, peserta didik akan sulit menerima ilmu dari guru yang tidak konsisten dan perilaku kesehariannya bertolak belakang dengan ajarannya. Sistem evaluasi pun Sumarsono bangun. Hasil dari proses ini dilaporkan pula ke orangtua murid, berbarengan dengan data perkembangan program. “Jadinya, guru pun semangat belajar,” ungkap dia.

Satu lagi, gairah atau passion adalah kata penting dalam proses pendidikan. Guru yang punya gairah tinggi mendidik akan otomatis punya empati kepada anak didiknya. Dengan sendirinya, sebut Sumarsono, guru itu berpikir kesuksesan peserta didik adalah kesuksesannya. Sebaliknya juga buat para murid.

Lagi-lagi, gairah ini tak bisa dipisahkan dengan kesejahteraan. Sumarsono menganalogikan, gairah tanpa kesejahteraan ibarat mengendarai mobil tanpa pengisian kembali bensin. “Tinggal tunggu mogok (kalau begitu),” tegas dia.

Memiliki Emosi Sehat, Kunci Remaja Berprestasi

emotional-wellness-definition-webRemaja yang memiliki emosi sehat merupakan kunci keberhasilannya di sekolah. Emosi yang sehat itu mencakup kemampuan menangani emosi, memiliki kemampuan mengatasi masalah, memiliki kepercayaan diri, punya empati, serta hubungan interpersonal yang baik dengan lingkungan sekitar.

“Jika siswa memiliki emosional sehat dan memiliki hubungan intrapersonal yang positif di sekolah, maka siswa akan lebih siap dalam kegiatan akademik dan mendapatkan hasil yang baik,” kata Brenton Hall, kepala sekolah Australian Independent School (AIS), Jakarta, beberapa waktu lalu, seperti dikutip portal beritasatu.com.

Untuk membangun emosi sehat pada siswa remaja, kata Hall, harus ada kerja sama yang kuat dan terus-menerus antara pihak sekolah dan orang tua di rumah. “Sekolah harus fokus pada pengajaran yang mendukung keseimbangan emosi dan sosial siswa, yaitu Social and Emotional Thinking (SET). Program SET diharapkan dapat menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan menangani emosi, memiliki kemampuan problem solving, memiliki kepercayaan diri, punya empati, serta hubungan interpersonal yang baik dengan lingkungan sekitar,” tegas Hall.

Linzi Band, pengajar SET di AIS menerangkan, untuk mengasah kemampuan SET, siswa remaja diberi kegiatan yang interaktif dan diberi pemahaman berpikir dan bertindak positif dalam menghadapi situasi yang berbeda-beda di lingkungan dan komunitas mereka.

Topik-topik SET yang diajarkan dan diasah adalah topik yang dekat dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa SMP dan SMA, termasuk mengenai budi pekerti, pemahaman diri sendiri dan orang lain, menghargai orang lain, pengendalian emosi, komunikasi yang efektif, kepemimpinan, cybersafety, mengatasi kecanduan, dan lainnya. “Gak ada kasus bully kalau siswa sudah memiliki keseimbangan emosi dan sosial,” kata Band.

Menurut Band, orang tua juga harus dilibatkan dalam proses membangun SET remaja ini, salah satunya melalui berbagai workshop di sekolah. Tujuannya agar sekolah dan rumah memiliki visi dan misi yang sama bagaimana membangun SET siswa, baik di sekolah dan di rumah.

Pertempuran 10 November 1945

Pertempuran Surabaya 10 November 1945 adalah pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Pada tanggal 9 November 1945, Inggris mengeluarkan ultimatum yang berisi ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang-orang Indonesia Surabaya tidak mentaati perintah Inggris. Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.

Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya. Sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama kurang lebih satu bulan lamanya.

Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit, sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas serta puluhan alat perang rusak dan hancur.

Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta semangat membara yang membuat Inggris serasa terpanggang di neraka telah membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai Kota Pahlawan dan tanggal 10 November diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan.

logo-harwan-2016

#YukJadiPahlawan

Untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur membela bangsa dan negara, akan dilaksanakan Hening Cipta secara serentak selama 60 detik di seluruh Indonesia. Hening Cipta selama 60 detik secara serentak dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 November 2016 pada pukul : 08.15 waktu setempat, bertepatan dengan Upacara Peringatan Hari Pahlawan.

“Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya“. (Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut / rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah)

“Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”. (Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya)

“Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya“. (Pernyataan Prof. DR. R. Soeharso sebagai seorang nasionalis dan patriot)

“Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri“. (Disampaikan Prof. Moh. Yamin, SH pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris)

“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi“. (Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan pemerintah Jepang)

“Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama“. (Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera)

“Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang“. (Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI)

“Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit”. (Disampaikan Pattimura pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817)

“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”. (Disampaikan Silas Papare pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI)

“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.” (Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)

“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”. (Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya).

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Presiden Soekarno pada Hari Pahlawan 10 November 1961)

“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.” (Moh. Hatta)

“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”. (R.A. Kartini)

Bergeraklah, Karena Diam Itu Mematikan

Mengajar fisika di SMK memiliki tantangan sendiri, karena anak SMK lebih ke sisi real teknis. Akan sangat sia-sia jika hanya menitikberatkan teori. Mengajar fisika bukan sekedar teori saja, ada sebuah “kehidupan” di situ. Yah … sebuah kebermaknaan yang sangat indah jika kita mau mendalaminya dan mengajarkannya pada anak-anak. Ilmu fisika mengajarkan tentang toleransi, kesabaran, dan makna kehidupan lainnya.

Sebagai seorang Guru, Ayah dari anak-anakku di sekolah, sudah berapa macam kemirisan yang muncul selama aku mendidik mereka. Apa yang salah dengan fisika? Apa yang salah dengan materi yang Ayah ajarkan? Apakah ini membuat kalian tidak menyukai fisika? Ataukah karena Ayah yang mengajarnya kurang kreatif? Ataukah karena tidak ada makna dalam pembelajaran fisika? Pertanyaan itu yang bertubi-tubi menghantui pikiran ku, ingin rasanya memiliki kelas yang sebagian besar dihabiskan untuk mengupas makna makna yang tersirat dalam pelajaran fisika. Ini adalah sedikit tulisan tentang makna kehidupan yang ada dalam fisika, yang penulis ajarkan kepada anak-anak dikelas, yang setidaknya membuat mereka mulai menggandrungi fisika. Akhirnya sebagian besar anak-anakku memanggilku “Pak Smile, motivator dan inspirator”, sebuah kesenangan yang tidak terbayarkan tentunya bagi penulis.

Entahmau cerita darimana, intinya inilah curahan hati saya sebagai seorang guru SMK. Sebuah bentuk keprihatinan guru ketika melihat pelajaran hanya diajarkan sekedar materi keduniaannya saja, yang sedikit menyentuh sisi kemanusiaannya. Kurikulum yang terbaru mendorong guru untuk memunculkan pendidikan karakter, pendidikan yang juga membentuk sisi kemanusiaan pada diri anak didik. Semoga lewat tulisan ini, apa yang penulis sampaikan sedikit menuntaskan rasa kekecewaan akan materi fisika yang terlalu rumit. Semoga ada hikmah yang bisa kita petik melalui tadabur kita semua kepada alam ini, alam yang begitu indah ketika kita menyingkirkan sejenak rumus-rumuskaku yang ada di benak diri kita. Ok, langsung aja kali ini, kita akan belajar mengenai Relativitas Einstein terutama mengenai dilatasi waktu.

Jika ada sebuah obyek yang bergerak mendekati kecepatan cahaya, maka rumusan Newton sudah tidak berlaku di situ. Melainkan rumusan Einstein-lah yang bekerja. Benda yang bergerak dengan kecepatan cahaya akan memiliki umur yang lebih muda dibandingkan dengan benda yang hanya diam saja. Ini terjadi karena waktu akan melambat dalam ruang orang yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Bukankah ini pelajaran bisa kita petik dari pelajaran mengenai waktu? Karena diam itu menipu, diam itu akan memperlemah indera yang kita miliki, memang dengan diam kita tidak pernah merasakan terjatuh, kita tak pernah merasakan apa itu rasa sakit, yang ada hanyalah keadaan statis tanpa makna. Memang dengan diam kita tidak mengeluarkan energi, tapi pada hakikatnya kita sedang menjadi bom bagi diri kita sendiri.

Lihat saja elektron yang ada di atom, makhluk sekecil itu saja bergerak terus-menerus. Apa jadinya kalau dia diam? Tubuh ini akan hancur, karena tubuh kita adalah bagian dari atom. Merenung dan berdiam diri boleh-boleh saja, asalkan jangan terlalu lama. Evaluasi diri muncul dari perenungan. Lihatlah jantung kita apakah pernah dia lelah untuk berdetak? Lihatlah nafas kita, apakah dia pernah lelah bernafas? Lihat bagaimana alam mengajari kita tentang arti makna dalam sebuah gerak. Sumber pembelajaran itu justru ada di dalam diri kita sendiri, tapi apakah pernah kita memikirkan itu semua?

(Yaitu) orang-orang yang berdzikir mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka bertafakur tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS Ali Imran: 191).

Lihat bagaimana Al Qur’an memberi petunjuk kita dalam menjalani hidup ini. Dengan memperhatikan apa yang ada di langit dan bumi (termasuk badan kita), kita dapat mengambil hikmah dari pergerakan yang ada di diri ini. Kalau mau ditelisik lebih jauh, lihatlah muamalah dalam ibadah. Bukankah hampir semua ibadah melalui pergerakan. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa pergerakan menjadi hal yang mutlak untuk dilakukan, serta menjadi eksistensi individu. Masihkah kita hanya berdiam diri melihat masalah yang mendera kita? Masihkah kita hanya bersikap pasrah yang pasif? Bergeraklah menuju kepasrahan yang aktif, bukan kepasrahan yang pasif. Nah, lewat teori relativitas ini kita diajari untuk menjadi manusia yang senantiasa muda, karena pergerakannya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi kehidupan sekitarnya.

Penulis jadi teringat akan besaran dalam fisika yaitu skalar dan vektor. Skalar merupakan besaran yang mempunyai besar saja, sedangkan vektor mempunyai besar dan arah. Kiranya ini tepat untuk menggambarkan orang orang yang pernah penulis temui. Mereka mereka yang mempunyai motivasi kurang, tidak punya visi ke depan penulis analogikan sebagai besaran skalar. Kenapa bisa demikian?Mari kita telisik lebih jauh.

Manusia dilahirkan dengan membawa potensi yang luar biasa, tetapi kenapa mereka merasa tidak bisa menghadapi masalah-masalah yang sedang menghampiri mereka dan akhirnya menjadi malas. Menurut orang-orang psikologi, malas dikarenakan mereka tidak punya tujuan hidup yang jelas jadi mereka kebingungan dalam menetukkan langkah hidup mereka. Jadi orang-orang ini mempunyai potensi (kuantitas besar) tetapi tidak mempunyai tujuan (arah) hidup. Kalau kita bandingkan dengan besaran skalar, maka orang orang bertipe ini masuk dalam besaran skalar, besaran yang punya nilai (potensi) tetapi tidak mempunyai arah (tujuan hidup).

Sebaliknya, orang yang sadar dirinya dibekali potensi dari Tuhan kemudian menggunakan potensi itu untuk mewujudkan mimpinya. Itulah orang-orang vektor, orang yang memiliki potensi dan mempunyai tujuan hidup yang jelas. Dalam hati penulis bergumam, “jadilah vektor, jangan skalar”.

Ada suatu kejadian yang sangat berkesan saat mengajar materi tekanan. Saat itulah anak-anak mulai menyeletuk “Pak Wakhyudi Golden Way”, mungkin sekedar kalimat spontan karena makna kehidupan yang penulis ajarkan kepada anak-anak yang sama sekali mereka tidak menyangka bahwa alam juga mengajari mereka arti kearifan, “TEKANAN, SEBUAH BENTUK KEARIFAN ALAM”.

p-sama-dengan-f-per-a

P = Tekanan
F = Gaya (Dorongan/Tarikan)
A = Luas Penampang

Rumus di atas adalah merupakan hukum yang mengajarkan seseorang untuk berlapang dada. Dan persamaan di atas merupakan informasi yang dapat digunakan oleh orang-orang yang sedang bersedih karena cobaan yang begitu berat. Seorang Pak Tua yang bijak bestari pernah mengajak seorang pemuda yang sedang mengalami stress. Ia mengajak sang pemuda menuju ke tepian sungai, mencoba merenungi pelajaran yang diberikan oleh alam.

Pak Tua : Nak, cobalah kau ambilkan gelas dan garam yang ada di tas ku.
Pemuda tersebut akhirnya mengambilkan apa yang dipesankan oleh sang Bijak bestari.
Pak Tua : Cobalah kau ambil air sungai itu, dan masukan airnya ke dalam gelas tersebut, kemudian isikan garam sebanyak dua sendok ke dalam gelas, kemudian minum.
Pemuda itupun mengikuti apa yang disuruh oleh sang Bijak bestari.
Pak Tua : Apa yang kau rasakan anak muda?
Pemuda : Asin, Pak Tua.
Pak Tua : Cobalah kau tebarkan garam yang tersisa (satu kg) ke dalam sungai, dan rasakan air sungai tersebut.
Pemuda : Tawar, Pak Tua.
Pak Tua : Apakah kamu merasakan garam dalam air sungai itu? Dapatkah kau ambil pelajaran dari kejadian ini?

Tekanan (P) dalam hidup akan terasa ringan ketika cobaan (F) yang datang kepadamu, kamu hadapi dengan hati (A) yang lapang. Namun cobaan akan terasa berat ketika menghadapi masalah, bekal kita adalah hati yang sempit (A kecil). Itu artinya tekanan, ada untuk membuat hatimu selalu hidup (dengan memberikan reaksi terhadap cobaan). Seandainya tidak ada tekanan kita tidak akan pernah merasakan hati yang lapang, tentunya setelah kita paham akan konsekuensi dari hukum tekanan yang ada dalam fisika.

Setelah penulis menyampaikan materi ini, seisi kelas bertepuk tangan. Alangkah indahnya jika pelajaran selalu berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan, yang bisa membentuk kepribadian anak-anak menjadi lebih kuat dalam menghadapi tantangan zaman yang tak menentu ini.

Tips Buat Lulusan SMK Agar Mendapatkan Karier Sebagus Lulusan Sarjana

Masih adakah diantara kalian yang memandang sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu nanti masa depannya tidak sebagus yang sekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA)? SMK memang dirancang agar lulusannya langsung siap masuk ke dunia kerja. Berbeda dengan SMA yang harus ada kursus atau pelatihan lagi sebelum bisa langsung kerja. Karena kebanyakan siswa yang bersekolah di SMA memang bertujuan untuk dapat meraih pendidikan yang lebih tinggi lagi di tingkat kuliah atau perguruan tinggi. Kelebihan dan kekurangan memang ada pada baik SMA atau SMK.

SMA memudahkan lulusannya untuk masuk ke perguruan tinggi namun mendapatkan kesulitan ketika akan langsung kerja. Sementara SMK lebih kebalikannya. Beberapa tahun belakangan ini pemerintah tengah gencar mempromosikan SMK. Makanya sekarang SMK juga banyak peminatnya, tidak sedikit anak-anak SMP yang kemudian memilih daftar masuk ke SMK.

Pada umumnya mereka yang memilih sekolah di SMK memiliki keluarga dengan ekonomi yang biasa saja, sehingga mereka memutuskan bersekolah yang bisa langsung kerja. Dengan cepat bekerja mereka akan meringankan beban ekonomi keluarganya. Namun perlu diingat juga, buat kalian yang sekolah di SMK juga jangan berpangku tangan saja. Mentang-mentang kalian nanti sudah punya dasar pelatihan dan ketrampilan tertentu, sehingga bisa langsung kerja. Nah berikut ini beberapa tips untuk anak SMK biar mendapatkan karier sebagus lulusan sarjana.

1. Pilih jurusan sesuai minat dan bakat

Sebenarnya SMK itu tidak jauh beda sama SMA, soal niat belajar dan ketekunan itu. Kalau kalian nantinya ingin memiliki karir yang sebagus lulusan sarjana ya kalian harus bersungguh-sungguh dari awal, sejak kalian masuk ke SMK. Kamu bisa memulainya dengan memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatmu. Pilihlah jurusan yang menjanjikan dalam dunia kerja kelak, misalnya multimedia, broadcasting, farmasi, tata boga, tata busana, atau otomotif.

2. Ikut kompetisi dan lomba

Kedua, kalian juga perlu lho ikut lomba-lomba tingkat SMK, seperti LKS Kejuruan. Kompetisi yang hanya khusus untuk sekolah SMK, biasanya dari sana kalian juga akan dirilik oleh perusahaan yang ikut berpartisipasi. Terutama perusahaan otomotif yang sering mencari lulusan SMK yang sudah berbakat sejak sekolah.

3. Magang yang benar

Nah ini yang sering disepelekan oleh anak-anak SMK, yakni terkait magang. Sering mereka menjadi malas karena harus magang, padahal magang itu kesempatan emas buat kamu biar cepat dapat kerja. Kalau sewaktu kamu magang di suatu perusahaan dan mereka suka dengan kerjaanmu, bisa saja sebelum lulus mereka minta kamu untuk kerja di sana. Banyak kok anak SMK yang sewaktu magang sudah dijanjikan pekerjaan oleh perusahaannya itu.

4. Pilih kerja atau kuliah, jangan ragu

Pikirkan benar-benar apakah kamu akan melanjutkan berkuliah atau bekerja. Setelah lulus dari SMK putuskan kamu akan memilih lanjut belajar atau bekerja, dan jangan ragu intinya itu. Jangan ragu untuk memilih langsung bekerja dan jangan ragu juga jika kamu ingin berkuliah.

5. Keterangan pengalaman kerja

Ketika kamu magang pergunakan kesempatan itu dengan baik sehingga nanti kamu mendapatkan surat keterangan pengalaman kerja. Nah kalau kamu sudah punya pengalaman kerja itu kan menjadi lebih mudah ketika melamar kerja. Perusahaan paling senang punya karyawan baru yang sudah punya keterampilan dan pangalaman.

6. Sertifikat profesi

Jangan lupa, kalian juga bisa punya sertifikat profesi atau sertifikat kompetensi sesuai dengan jurusan yang kalian ambil. Itu biar membuktikan keterampilan kerja kalian terlihat lebih sah.

7. Kerja sambil kuliah

Banyak kok sekarang siswa SMK yang berprestasi dan tak jarang mereka melanjutkan kuliah juga dengan beasiswa. Kalau melanjutkan kuliah kalian bisa sambil bekerja juga, toh kamu sudah punya ketrampilan. Kamu juga bisa berkuliah di perguruan tinggi atau kampus kejuruan seperti Politek atau Sekolah Tinggi tertentu.

Nah itu semua tips yang bisa kamu lakukan mulai dari sekarang ketika kamu mulai sekolah di SMK. Yang terpenting adalah usaha keras, bersungguh-sungguh dan doa agar kelak karirmu bisa mengalahkan yang bergelar sarjana.

Sumber : psmk.kemdikbud.go.id

External Combustion Engine, Solusi Energi Masa Depan ?

Seiring dengan harga minyak bumi yang terus meningkat, terlepas dari apakah karena harganya dikontrol para kartel atau murni karena supply dan demand, sudah sewajarnya kita sebagai manusia yang haus energi untuk memikirkan solusi agar kehidupan kita tidak lebih susah lagi pada zaman di mana harga minyak bumi tinggi ini. Kadang beberapa orang memikirkan cara agar kita tidak terlalu bergantung dengan minyak bumi dengan mencari dan mengembangkan banyak jenis energi alternatif, seperti teknologi Panel Surya, Turbin Air, ataupun Turbin Angin. Ternyata, kita tidak selalu perlu untuk sibuk mencari alternatif baru untuk membangkitkan energi, karena sebetulnya ada cara yang sudah dikenal sejak dahulu yang bisa kita manfaatkan dan bisa kita sempurnakan untuk mengurangi ketergantungan kita dari minyak bumi. Jawabannya, adalah dengan memanfaatkan mesin kalor pembakaran luar (External Combustion Heat Engine/External Combustion Engine).

Apakah mesin kalor itu?

Mesin kalor adalah sebuah mesin yang bergerak dengan memanfaatkan panas sebagai penggeraknya. Mesin Kalor terbagi 2, yaitu Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine), dan Mesin Pembakaran Luar (External Combustion Engine). Mesin pembakaran dalam maksudnya adalah mesin yang bahan bakarnya bereaksi di dalam ruangan mesin, contohnya adalah mesin bensin dan mesin diesel. Mesin pembakaran dalam sudah sangat populer karena sudah pasti sering kita lihat sehari-hari baik itu pada mesin mobil, motor, ataupun genset yang biasa dipakai. Kekurangan dari mesin pembakaran dalam adalah, karena proses reaksi bahan bakar terjadi di dalam mesin, maka bahan bakar haruslah berbentuk cair ataupun gas yang bisa dengan mudah dimasukkan ke dalam ruangan reaksi. Dan juga, bahan bakar cair ataupun gas ini mayoritas adalah bahan turunan dari minyak bumi.

Apakah mesin pembakaran luar itu? Secara sederhana, mesin pembakaran luar adalah sebuah mesin kalor yang reaksi pembakarannya terletak di luar ruang mesin, sehingga bahan bakar tidak perlu dimasukkan ke ruang reaksi dan hanya energi panasnyalah yang diambil oleh mesin sebagai sumber tenaga. Dua contoh mesin pembakaran luar yang paling terkenal adalah mesin uap dan mesin stirling.

Mesin Uap

Mesin uap (Rankine Cycle Engine) adalah sebuah mesin yang bergerak karena tekanan uap dari sebuah fluida yang dipanaskan oleh pembakaran di luar mesin, jika fluida yang dipanaskan adalah air, maka nama mesinnya adalah mesin uap, tapi kalau fluida yang dipanaskan adalah benda organik lain (biasanya naptha, sejenis minyak bumi), maka dinamakan Organic Rankine Engine. Secara sederhana , kerja mesin uap adalah:

1. Bahan bakar yang dibakar di luar mesin memanaskan fluida di dalam mesin.
2. Fluida di dalam mesin berubah fase dari fase cair ke fase gas.
3. Gas yang terbentuk menciptakan tekanan yang menggerakkan turbin atau piston.
4. Gas yang terbentuk didinginkan kembali lewat heat exchanger untuk menunggu dipanaskan dalam siklus berikutnya.
5. Turbin/piston menggerakkan generator dan akhirnya menghasilkan listrik (atau jenis energi lain yang diinginkan).

1024px-rankine_cycle_layout_pl_w_gen

Mesin Stirling

Mesin stirling, dinamakan berdasarkan penemunya Robert Stirling, adalah sebuah mesin yang bergerak karena perbedaan suhu antar ruangan dalam mesin. Ruangan di dalam mesin ini diisi dengan fluida bertipe gas (bisa udara biasa, bisa gas tipe tertentu seperti hidrogen, helium, atau lainnya), yang dipanaskan oleh bahan bakar yang dibakar di luar ruang mesin. Karena prinsip kerja mesin stirling. Prinsip kerjanya :

1. Mayoritas gas di dalam ruangan reaksi dipanaskan pada dinding silinder panas (merah), karena panas dan mengembang, gas mendorong piston ke bawah. Gas terus berkembang menuju silinder dingin (biru) yang tertinggal 90° secara siklus, dan secara lanjut memberi tenaga ke mesin.

216px-alpha_stirling_frame_12-svg

2. Sekarang gas sudah mencapai volume maksimal. Piston pada silinder merah mulai menggerakkan gas ke dalam silinder biru, di mana gas didinginkan dan terjadilah penurunan tekanan.

216px-alpha_stirling_frame_16-svg

3. Sekarang hampir dari semua gas sudah berada di silinder biru, dan proses pendinginan pun berlanjut. Piston dingin yang ditenagai oleh momentum flywheel (roda gila) menekan bagian lain dari gas yang tersisa.

216px-alpha_stirling_frame_4-svg

4. Gas mencapai volume minimal, dan sekarang akan mengembang kembali ke silinder merah, di mana akan dipanaskan kembali dan mentenagai piston kembali.

216px-alpha_stirling_frame_8-svg

(mesin stirling tipe alpha)

alpha_stirling

(mesin stirling tipe beta)

128px-stirling_animation

Persamaan kedua jenis mesin ini adalah jelas, mereka sama-sama merupakan jenis mesin pembakaran luar. Dan perbedaan utama meraka adalah, pada mesin uap tenaganya diambil dari tekanan perubahan fase fluida dari cair menjadi gas, sedangkan pada mesin stirling tenaganya diambil dari tekanan yang dihasilkan oleh perubahan suhu gas, tanpa ada perubahan fase fluida.

Kelebihan Mesin Pembakaran Luar

Apakah mesin pembakaran luar merupakan solusi energi masa depan? Faktor utama keunggulan dari jenis mesin ini adalah dalam bidang bahan bakar. Mesin pembakaran luar bisa memakai bahan bakar apa saja, yang penting bisa menghasilkan panas. Panas bisa dihasilkan dari pembakaran minyak bumi, minyak tumbuhan, biomassa, serbuk gergaji, sekam padi, bahkan sampah yang dibakar. Bahan bakar mesin pembakaran luar juga bisa berbentuk panas matahari yang dikonsentrasi, panas bumi, bahkan panas dari fisi ataupun fusi nuklir. Kita bisa memanfaatkan semua benda yang menghasilkan panas untuk menggerakkan mesin ini.

Kelebihan yang menonjol lainnya adalah, karena mesin pembakaran luar proses reaksi bahan bakar terjadi di luar ruangan mesin, maka ruangan mesin menjadi lebih stabil, sehingga mesin pembakaran luar menjadi relatif lebih bandel dan tahan lama dibandingkan mesin pembakaran dalam. Hal ini sangat menguntungkan karena dengan bandelnya mesin, maka biaya perawatanpun akan lebih murah.

Mesin pembakar luarpun relatif lebih sederhana dan lebih gampang dibuat, sehingga mesin ini bisa dibuat di mana-mana tanpa harus mempunyai kemampuan teknis tingkat dewa (ahli). Kita bisa membuat mesin uap sederhana ataupun mesin stirling sederhana dengan modal bahan-bahan di sekitar kita, bandingkan dengan membuat mesin bensin atau diesel yang membutuhkan alat dan bahan yang lebih rumit. Mesin stirling sederhana bisa dibuat bahkan hanya dengan modal kaleng minuman ringan dan benda-benda di sekitar kita.

Ini contoh mesin stirling sederhana oleh Kanal tegar31@Youtube.

[mom_video type=”youtube” id=”9m9wccFkpk0″]

 

Kelemahan Mesin Pembakaran Luar

Mesin pembakaran luar mempunyai kekurangan utama yaitu dalam masalah power to weight ratio, yaitu untuk memberikan daya yang sama, mesin pembakaran luar memerlukan ukuran dan berat yang lebih besar daripada mesin bensin ataupun diesel. Mesin pembakaran luar juga kurang fleksibel karena harus dipanaskan lebih dahulu agar bisa bekerja, sehingga lebih cocok untuk pembangkit listrik perumahan dibandingkan pembangkit tenaga otomotif.

Tapi, apakah mesin pembakaran luar hanya bisa digunakan sebagai pembangkit listrik rumahan saja karena berat dan besar? Ternyata tidak, pada tahun 1900-an misalnya, ada sebuah mobil bertenaga mesin uap yang bisa bersaing bahkan mengalahkan performa mobil-mobil lain bertenaga mesin pembakaran dalam (bensin).

Mobil Uap Doble
Mobil Uap Doble

Perusahaan Uap Doble pun bahkan sempat membuat pesawat udara bertenaga uap yang pernah terbang beberapa kali pada tahun 1933.

besler

Sayang, entah mengapa mobil dan pesawat keren ini akhirnya hilang ditelan zaman, dan perusahaan Abner Doble (sang penemu) pun bangkrut dan jejaknya mulai terlupakan dalam sejarah.

Sedangkan mesin stirling? Mesin bagus ini betul-betul tidak populer sehingga mencarinya pun sulit. Hanya satu merek terkenal yang ane tahu pernah membuat mesin stirling untuk menggerakkan kapal kecil ataupun pembangkit listrik kecil-kecilan, yaitu Philips MP1002CA Stirling Generator yang dibuat tahun 1951 dan hanya ada 150 buah. Setelah itu? Punah. Ada juga beberapa mesin stirling komersil yang dijual, tapi mayoritas dijual oleh perusahaan-perusahaan kecil yang tersebar di berbagai negara dan di Indonesiapun tak tahu di mana mencarinya.

640px-philips_stirling_1

Peluang Membuka Kebebasan Energi

Entah karena faktor “besar dan berat” ataukah ada faktor lain, mesin pembakaran luar seolah-olah ditinggalkan dalam perang pasar energi masa kini. Mungkin ini adalah kesalahan besar, kenapa mesin pembakaran luar mempunyai kekurangan seperti di atas? Ini juga dikarenakan kurangnya pengembangan di bidang mesin ini. Bandingkan dengan perkembangan mesin bensin dari zaman Ford Model T sampai Electronic Injection, sampai zaman i-VTEC dan lainnya. Atau pengembangan mesin diesel yang meskipun terlambat dari zaman Rudolph Diesel, sampai turbocharger, common rail, ataupun BlueMotion.

Ada juga yang mengatakan kelemahan mesin pembakaran luar adalah, mesinnya ketinggalan zaman. Apa mesin uap itu kuno? Mungkin beberapa orang akan mengatakan mesin uap adalah kuno, sampai beberapa kalangan menggunakan imajinasinya membayangkan zaman steampunk di mana semuanya digerakkan oleh tenaga uap.

steampunk_print_town_by_giodesigns-d6u4vv3

Namun, sebetulnya mesin uap masih sangat populer di zaman sekarang ini. Dibuktikan dengan banyaknya PLTU di Indonesia, baik yang sudah beroperasi ataupun yang masih dalam perencanaan. Bahkan PLTN pun sebetulnya berprinsip pada mesin uap yang bahan bakarnya nuklir yang direaksikan.

Sebetulnya, memang mesin pembakaran luar kurang cocok dimasukkan ke dalam mobil atau pesawat karena power to weight ratio-nya kalah dengan mesin pembakaran dalam. Tapi, kita juga belum tahu sejauh apakah mesin pembakaran luar ini bisa dioptimalkan. Untungnya, dalam dekade terakhir sepertinya sudah mulai banyak yang ingin mengembalikan kejayaan mesin pembakaran luar. Penelitian tentang mesin uap, mesin organik rankine, mesin stirling dan sejenisnya (mesin ericsson, thermoacoustic stirling, mesin malone, dll) sedang giat-giatnya dilakukan. Semoga perkembangan mesin-mesin tipe ini terus berjalan dengan lancar.

Jadi, kenapa kita tidak mulai beralih ke mesin pembakaran luar?

Berikut ini video mesin stirling oleh Sony Wijaya@Youtube.

[mom_video type=”youtube” id=”q0WyvpDDulw”]

 

Dan mesin uap modern dari Channel How It’s Made@Youtube.

[mom_video type=”youtube” id=”w27heVUxDQ8″]

Sumber artikel : feniks.kelabu@Kaskus

 

Ciri-Ciri Sekolah yang Melaksanakan Pembelajaran Aktif

activeatschoolPembelajaran Aktif merupakan sebuah konsep pembelajaran yang dipandang sesuai dengan tuntutan pembelajaran mutakhir. Oleh karena itu, setiap sekolah seyogyanya dapat mengimplementasikan dan mengembangkan pembelajaran aktif ini dengan sebaik mungkin. Dengan merujuk pada gagasan dari Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010), berikut ini disajikan sejumlah indikator atau ciri-ciri sekolah yang telah melaksanakan proses pembelajaran aktif ditinjau dari aspek: (a) ekspektasi sekolah, kreativitas, dan inovasi; (b) sumber daya manusia; (c) lingkungan, fasilitas, dan sumber belajar; dan (d) proses belajar-mengajar dan penilaian.

A. EKSPEKTASI SEKOLAH, KREATIVITAS, DAN INOVASI

  1. Prestasi belajar peserta didik lebih ditekankan pada ”menghasilkan” daripada ”memahami”.
  2. Sekolah menyelenggarakan ajang ‘kompetisi’ yang mendidik dan sehat.
  3. Sekolah ramah lingkungan (misalnya; ada tanaman atau pohon, pot bunga, tempat sampah)
  4. Lebih baik lagi jika terdapat produk/karya peserta didik yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis/kapital untuk dijual.
  5. Lebih baik jika ada pameran karya peserta didik dalam kurun waktu tertentu, misalnya sekali dalam satu tahun.
  6. Karya peserta didik lebih dominan daripada pemasangan beragam atribut sekolah.
  7. Kehidupan sekolah terasa lebih ramai, ceria, dan riang.
  8. Sekolah rapi, bersih, dan teratur.
  9. Komunitas sekolah santun, disiplin, dan ramah.
  10. Animo masuk ke sekolah itu makin meningkat.
  11. Sekolah menerapkan seleksi khusus untuk menerima peserta didik baru.
  12. Ada forum penyaluran keluhan peserta didik.
  13. Iklim sekolah lebih demokratis.
  14. Diselenggarakan lomba-lomba antarkelas secara berkala dan di tingkat pendidikan menengah ada lomba karya ilmiah peserta didik.
  15. Ada program kunjungan ke sumber belajar di masyarakat.
  16. Kegiatan belajar pada silabus dan RPP menekankan keterlibatan peserta didik secara aktif.
  17. Peserta didik mengetahui dan dapat menjelaskan tentang lingkungan sekolah (misalnya, nama guru, nama kepala sekolah, dan hal-hal umum di sekolah itu).
  18. Ada program pelatihan internal guru (inhouse training) secara rutin.
  19. Ada forum diskusi atau musyawarah antara kepala sekolah dan guru maupun tenaga kependidikan lainnya secara rutin.
  20. Ada program tukar pendapat, diskusi atau musyawarah dengan mitra dari berbagai pihak yang terkait (stakeholders).

B. SUMBER DAYA MANUSIA

  1. Kepala sekolah peduli dan menyediakan waktu untuk menerima keluhan dan saran dari peserta didik maupun guru.
  2. Kepala sekolah terbuka dalam manajemen, terutama manajemen keuangan kepada guru dan orang tua/komite sekolah.
  3. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses belajar.
  4. Guru mengenal baik nama-nama peserta didik.
  5. Guru terbuka kepada peserta didik dalam hal penilaian.
  6. Sikap guru ramah dan murah senyum kepada peserta didik, dan tidak ada kekerasan fisik dan verbal kepada peserta didik.
  7. Guru selalu berusaha mencari gagasan baru dalam mengelola kelas dan mengembangkan kegiatan belajar.
  8. Guru menunjukkan sikap kasih sayang kepada peserta didik.
  9. Peserta didik banyak melakukan observasi di lingkungan sekitar dan terkadang belajar di luar kelas.
  10. Peserta didik berani bertanya kepada guru.
  11. Peserta didik berani dalam mengemukakan pendapat.
  12. Peserta didik tidak takut berkomunikasi dengan guru.
  13. Para peserta didik bekerja sama tanpa memandang perbedaan suku, ras, golongan, dan agama.
  14. Peserta didik tidak takut kepada kepala sekolah.
  15. Peserta didik senang membaca di perpustakaan dan ada perilaku cenderung berebut ingin membaca buku bila datang mobil perpustakaan keliling.
  16. Potensi peserta didik lebih tergali serta minat dan bakat peserta didik lebih mudah terdeteksi.
  17. Ekspresi peserta didik tampak senang dalam proses belajar.
  18. Peserta didik sering mengemukakan gagasan dalam proses belajar.
  19. Perhatian peserta didik tidak mudah teralihkan kepada orang/tamu yang datang ke sekolah.

C. LINGKUNGAN, FASILITAS, DAN SUMBER BELAJAR

  1. Sumber belajar di lingkungan sekolah dimanfaatkan peserta didik untuk belajar.
  2. Terdapat majalah dinding yang dikelola peserta didik yang secara berkala diganti dengan karya peserta didik yang baru.
  3. Di ruang kepala sekolah dan guru terdapat pajangan hasil karya peserta didik.
  4. Tidak ada alat peraga praktik yang ditumpuk di ruang kepala sekolah atau ruang lainnya hingga berdebu.
  5. Buku-buku tidak ditumpuk di ruang kepala sekolah atau di ruang lain.
  6. Frekuensi kunjungan peserta didik ke ruang perpustakaan sekolah untuk membaca/meminjam buku cukup tinggi.
  7. Di setiap kelas ada pajangan hasil karya peserta didik yang baru.
  8. Ada sarana belajar yang bervariasi.
  9. Digunakan beragam sumber belajar.

D. PROSES BELAJAR-MENGAJAR DAN PENILAIAN

  1. Pada taraf tertentu diterapkan pendekatan integrasi dalam kegiatan belajar antarmata pelajaran yang relevan.
  2. Tampak ada kerja sama antarguru untuk kepentingan proses belajar mengajar.
  3. Dalam menilai kemajuan hasil belajar guru menggunakan beragam cara sesuai dengan indikator kompetensi. Bila tuntutan indikator melakukan suatu unjuk kerja, yang dinilai adalah unjuk kerja. Bila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman konsep, yang digunakan adalah alat penilaian tertulis. Bila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan, tugas (proyek) itulah yang dinilai. Bila tuntutan indikator menghasilkan suatu produk 3 dimensi, baik proses pembuatan maupun kualitas, yang dinilai adalah proses pembuatan atau pun produk yang dihasilkan.
  4. Tidak ada ulangan umum bersama, baik pada tataran sekolah maupun wilayah, pada tengah semester dan / atau akhir semester, karena guru bersangkutan telah mengenali kondisi peserta didik melalui diagnosis dan telah melakukan perbaikan atau pengayaan berdasarkan hasil diagnosis kondisi peserta didik.
  5. Model rapor memberi ruang untuk mengungkapkan secara deskriptif kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik dan yang belum, sehingga dapat diketahui apa yang dibutuhkan peserta didik.
  6. Guru melakukan penilaian ketika proses belajar-mengajar berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sekaligus sebagai alat diagnosis untuk menentukan apakah peserta didik perlu melakukan perbaikan atau pengayaan.
  7. Menggunakan penilaian acuan kriteria, di mana pencapaian kemampuan peserta didik tidak dibandingkan dengan kemampuan peserta didik yang lain, melainkan dibandingkan dengan pencapaian kompetensi dirinya sendiri, sebelum dan sesudah belajar.
  8. Penentuan kriteria ketuntasan belajar diserahkan kepada guru yang bersangkutan untuk mengontrol pencapaian kompetensi tertentu peserta didik. Dengan demikian, sedini mungkin guru dapat mengetahui kelemahan dan keberhasilan peserta dalam kompetensi tertentu.

Sumber: Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas. 2010. Panduan Pengembangan Pendekatan Belajar Aktif; Buku I Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.