SMK Swasta Muhammadiyah 11 Sibuluan

Loading

KI dan KD Mapel Kelompok C2 – SMK Teknik Komputer & Jaringan

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

[document url=”http://smkm11tapteng.sch.id/wp-content/uploads/2017/06/KI_KD_C2-TKJ.pdf” width=”600″ height=”400″]

Struktur Kurikulum SMK Tahun 2017

KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
NOMOR : 130/D/KEP/KR/2017
TENTANG
STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH,

[document url=”http://smkm11tapteng.sch.id/wp-content/uploads/2017/06/SK-Dirjen-Dikdasmen-Nomor-130-Tahun-2017.pdf” width=”600″ height=”600″]

 

 

 

IP Address (Bagian Pertama)

Ini merupakan bahan ajar untuk mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar (Komjar) Kelas X TKJ Semester Genap yang dibawakan oleh Bapak Rudi Akbar Saragih, A.Md.

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” link=”https://drive.google.com/open?id=0B_bta79963ROMTBpTlFZaktHV1k” target=”_blank” font_weight=”bold” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh E-Book[/button]

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESS

A. Pengertian IP Address

IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya.

B. Format Penulisan IP Address

IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

Jadi IP address ini mempunyai range dari

00000000.00000000.00000000.00000000
sampai
11111111.11111111.11111111.11111111

Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :

Desimal

167205206

100

Biner101001111100110111001110

01100100

C. Pembagian Kelas IP Address

Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :

  1. Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:

Tabel IP Address Kelas A

0 – 127

0 – 2550 – 2550 – 255
0nnnnnnnhhhhhhhhhhhhhhhh

hhhhhhhh

Bit Network

Bit Host

  1. Bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 192.168.26.161, network ID = 192.168 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

Tabel IP Address Kelas B

128 – 191

0 – 2550 – 2550 – 255
10nnnnnnnnnnnnnnhhhhhhhh

hhhhhhhh

Bit Network

Bit Host

  1. IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.

Tabel IP Address Kelas C

192 – 223

0 – 2550 – 2550 – 255
110nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

hhhhhhhh

Bit Network

Bit Host

  1. IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
  2. IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.

Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 192.168.xxx.xxx digunakan penulisan 192.168/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.

  1. Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :
  • Network Address, address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 192.168.9.35. Tanpa memakai subnet (akan diterangkan kemudian), networkaddress dari host ini adalah 192.168.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (192.168) untuk menentukan ke router mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam proses pengantaran surat, petugas penyortir pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca selutuh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
  • Broadcast Address, address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagram-datagram tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki broadcast address yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcastaddressnya adalah 192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
  • Multicast Address. Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk komunikasi antar host, yang menggunakan datagram-datagram unicast. Artinya, datagram/paket memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host yang memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk seluruh host pada suatu jaringan, maka field address tujuan ini akan berisi alamat broadcast dari jaringan yang bersangkutan. Dari dua mode pengiriman ini (unicast dan broadcast), muncul pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group), dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Namun berbeda dengan mode broadcast, hanya host-host yang tergabung dalam suatu group saja yang akan menerima datagram ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu, dikenalkan konsep multicast. Pada konsep ini, setiap group yang menjalankan aplikasi bersama mendapatkan satu multicast address. Untuk keperluan multicast, sejumlah IP Address dialokasikan sebagai multicast address. Jika struktur IP Address mengikuti bentuk 1110xxxx.xxxxxxxx. xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk desimal 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255), maka IP Address merupakan multicastaddress. Alokasi ini ditujukan untuk keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C. Anggota group adalah host-host yang ingin bergabung dalam group tersebut.Anggota ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet, namun bisa mencapai seluruh dunia. Karena menyerupai suatu backbone, maka jaringan muticast ini dikenal pula sebagai Multicast Backbone (Mbone). Struktur kelas multicastaddress dapat dilihat pada tabel berikut.

224 – 239

0 – 2550 – 2550 – 255
1110xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxx

Bersambung ke : IP Address (Bagian Kedua)

SemkaMuSeSi Mobile Apps

Berdasarkan sumber dari Okezone.com, pesatnya penetrasi smartphone di Indonesia dinilai karena produk tersebut sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat, khususnya di perkotaan. Ina Hutasoit, Ketua Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) mengatakan, jangan beranggapan bahwa handphone sebagai barang mewah.

Menurutnya, tidak bisa dikatakan pula bahwa pesatnya penetrasi smartphone dari tahun ke tahun di Indonesia, disebabkan karena daya beli atau perekonomian masyarakat Indonesia sudah semakin meningkat.

Smartphone menjadi kebutuhan utama di samping pangan, sandang dan papan. Pesatnya pertumbuhan smartphone menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari, karena masyarakat membutuhkan informasi dan dipakai juga untuk mengakses internet.

Untuk mengarahkan dan memaksimalkan penggunaan smartphone (khususnya android) ke arah yang positif, SMKS TI Muhammadiyah 11 Sibuluan menyediakan aplikasi mobile sederhana yang dapat memudahkan masyarakat dan keluarga besar SMKS TI Muhammadiyah 11 Sibuluan pada khususnya untuk dapat mengakses website resminya.

Menjadi Orang Tua Hebat Untuk Keluarga dengan Anak Usia SMA/SMK

Buku saku pustaka Sahabat Keluarga Kemdikbud, “Menjadi Orang Tua Hebat Untuk Keluarga dengan Anak Usia SMA/SMK”

[document url=”http://smkm11tapteng.sch.id/wp-content/uploads/2016/11/Buku-Saku-SMA-SMK-13052016-laman.pdf” width=”600″ height=”420″]

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”http://smkm11tapteng.sch.id/wp-content/uploads/2016/11/Buku-Saku-SMA-SMK-13052016-laman.pdf” font_weight=”bold” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh Buku[/button]

Optimalisasi Pemanfaatan Dana BOS Menggunakan Teknik Analytic Hierarchy Process

Buku – Optimalisasi Pemanfaatan Dana BOS Menggunakan Teknik Analytic Hierarchy Process (AHP) beserta template excel.

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”right” width=”full” link=”https://doc-0c-6c-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/g0dm0lpat8bcoqs7frac1hntp7234j36/1napu0elkbo95n18qk1840rq9dbsvlld/1477792800000/13382619000335599788/05622458821863151022/0B2nLZFOOhL9CcWR5N1NUSnVXMEU?e=download&nonce=mk47tq57ca42i&user=05622458821863151022&hash=68qjo6a98jdpuuraa2d4ahi4v9aivf9b” font_weight=”bold” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh E-Book[/button]

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”https://doc-10-6c-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/g0dm0lpat8bcoqs7frac1hntp7234j36/328jkpknaebuc90c06og3nf0qin0si3n/1477792800000/13382619000335599788/05622458821863151022/0B2nLZFOOhL9CclRzdkwtNkM2Q3c?e=download&nonce=ffjrne221f394&user=05622458821863151022&hash=egmuickdllh91oql1na52in1ve0rc7rj” font_weight=”bold” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh Template AHP (Excel)[/button]

Panduan Sukses Bendahara BOS SMK 2016

Buku Panduan Sukses Bendahara BOS SMK Tahun 2016.

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”https://doc-0k-6c-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/g0dm0lpat8bcoqs7frac1hntp7234j36/a4lsiub8hvjik89gsi4o3pel3iuchu0i/1477792800000/13382619000335599788/05622458821863151022/0B2nLZFOOhL9CeldCVjJNSGZtNFU?e=download&nonce=suieruv7st0vc&user=05622458821863151022&hash=pb14lt437rqftm018jpeovaat3hqhbg2″ font_weight=”bold” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh E-Book[/button]

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Bidang Kelistrikan

E-book Modul Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Bidang Kelistrikan

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” width=”full” link=”https://doc-14-6c-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/g0dm0lpat8bcoqs7frac1hntp7234j36/gf4kj7t315uqka9up6k1d3dlmg75n6et/1477792800000/13382619000335599788/05622458821863151022/0B2nLZFOOhL9CeTRUUnNtV2ZEVDQ?e=download&nonce=3h2a74r2g0tb6&user=05622458821863151022&hash=7sf1c06maq8ks1aj000vh48nk2koq8kd” font_weight=”bold” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh E-Book[/button]

Jendela Pendidikan dan Kebudayaan Edisi September

Majalah Jendela Pendidikan dan Kebudayaan, Edisi September 2016.

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”https://doc-10-c0-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/g0dm0lpat8bcoqs7frac1hntp7234j36/sdog5e1qohl2ksdaa3hbp27jp1967g4h/1477792800000/10572144623962884833/05622458821863151022/0B9vuDCxPvxwAMVBjajRQQ0x0c3RBYXNBR0dkSlZvREhPWDlN?e=download&nonce=0fn3hd5rcg720&user=05622458821863151022&hash=n9kdc6gllm5ug5ls26ml5clpt25nr5qb” target=”_blank” font_weight=”bold” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh E-Book[/button]

Penetapan SMKS TI Muhammadiyah 11 Sibuluan sebagai Penyelenggara K-13

Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia Nomor 305/KEP/D/KR/2016 tanggal 18 Mei 2016 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013 di lingkungan Ditjen Dikdasmen, SMKS TI Muhammadiyah 11 Sibuluan Kabupaten Tapanuli Tengah ditetapkan sebagai salah satu sekolah yang berhak untuk menyelenggarakan Kurikulum 2013.

Berikut ini lampiran dokumennya.

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”https://drive.google.com/open?id=0B_bta79963ROTVNvd1hrQXd3Qkk” target=”_blank” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh SK Ditjen Dikdasmen No. 305/KEP/D/KR/2016[/button]

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”https://drive.google.com/open?id=0B_bta79963ROOUplTlM4OGM0WFk” target=”_blank” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh Lampiran Daftar Satuan Pendidikan Penyelenggara Kurikulum 2013 Jenjang SMK[/button]