SMK Swasta Muhammadiyah 11 Sibuluan

Loading

Pedoman Pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan HGN dan Hut Ke-71 PGRI Tahun 2016

logo-hgn-2016-bulat

Pedoman Pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan HGN dan Hut Ke-71 PGRI Tahun 2016, berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Surat Edaran Sekjen Pendidikan dan Kebudayaan.

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”http://www.kemdikbud.go.id/main/files/download/f434a4d5e08e9c7″ font_weight=”bold” target=”_blank” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan[/button]

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”http://www.kemdikbud.go.id/main/files/download/da1ad452d8ecc44″ font_weight=”bold” target=”_blank” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh Surat Edaran Sekretaris Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan[/button]

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”http://www.kemdikbud.go.id/main/files/download/16a45a6aa4bbd07″ font_weight=”bold” target=”_blank” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh Pedoman Pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan HGN dan Hut Ke-71 PGRI Tahun 2016[/button]

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”http://www.kemdikbud.go.id/main/files/download/f8bd9d4330f79d3″ target=”_blank” font_weight=”bold” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Pada Upacara Hari Guru Nasional, 25 November 2016[/button]

[Surat Edaran] Tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan

Merujuk Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 4678/D/Kep/MK/2016 tanggal 2 September 2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan, bersama ini Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan menyampaikan bahwa Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan tersebut mulai berlaku pada tahun pelajaran 2017/2018 untuk kelas X (sepuluh).

Berikut ini kami lampirkan dokumennya :

Untuk mengunduh dokumen dapat melalui tombol link berikut ini :

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”https://doc-0g-5o-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/g0dm0lpat8bcoqs7frac1hntp7234j36/g6clk0memu5e207m5m2ho6gpcagibfhv/1479722400000/03792998615648681220/05622458821863151022/0BxR_3PgstxdmRXNTcnkwVllxV0dwbmUyaWxPR1ZIa0hPMkFV?e=download&nonce=t4ird234gl8ds&user=05622458821863151022&hash=2b5vmfpvjf0q7e65jmd1ti0kviaum0vj” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh Surat Edaran dan Lampiran[/button]

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”https://doc-0o-5o-docs.googleusercontent.com/docs/securesc/g0dm0lpat8bcoqs7frac1hntp7234j36/iqdbsrkmqkdbocj559to1mn4vf0k8htf/1479722400000/03792998615648681220/05622458821863151022/0BxR_3PgstxdmWVFsUEt2WXdXN0hRVnNXVGgwWW13QmI0WnYw?e=download&nonce=n33up94eg86sa&user=05622458821863151022&hash=m3kij52fm5btcrtrh4iq291rh9l31kgi” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen Tentang Spektrum Keahlian PMK[/button]

Menjadi Orang Tua Hebat Untuk Keluarga dengan Anak Usia SMA/SMK

Buku saku pustaka Sahabat Keluarga Kemdikbud, “Menjadi Orang Tua Hebat Untuk Keluarga dengan Anak Usia SMA/SMK”

[document url=”http://smkm11tapteng.sch.id/wp-content/uploads/2016/11/Buku-Saku-SMA-SMK-13052016-laman.pdf” width=”600″ height=”420″]

[button color=”yellow” bgcolor=”#” hoverbg=”#” textcolor=”#” texthcolor=”#” bordercolor=”#” hoverborder=”#” size=”big” align=”center” width=”full” link=”http://smkm11tapteng.sch.id/wp-content/uploads/2016/11/Buku-Saku-SMA-SMK-13052016-laman.pdf” font_weight=”bold” radius=”0″ outer_border_color=”#” icon_color=”#”]Unduh Buku[/button]

Pemuda Indonesia Menatap Dunia

Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU No 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5 % dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (BPS, 2014). Secara kuantitas angka 24,5% ini cukuplah besar. Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi, dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.

Bonus demografi menjadi windows opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah Negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumberdaya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa di setiap 100 penduduk Indonesia, ada 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64 % sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. Ini adalah rasio usia produkif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti Tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035.

Jika kita merenung dan merefleksikan pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. Bung Karno tidak memerlukan jutaan pemuda untuk bisa mengguncang dunia. Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.

Beberapa waktu yang lalu, Indonesia berhasil mengantarkan seorang Pemuda Indonesia usia 23 tahun bernama Rio Haryanto ke level tertinggi balap mobil internasional F-1. Akhirnya, seorang anak Indonesia yang berhasil menembus balapan paling bergengsi di dunia. Bulan yang Agustus yang lalu, kita semua turut terharu dan berbangga saat duo Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir berhasil mengembalikan tradisi emas di ajang Olimpiade Rio de Jeneiro Brasil melalui cabang olahraga Bulutangkis. Dua pemuda berusia 27 dan 30 tahun tersebut memberikan hadiah untuk kemerdekaan Republik tercinta ini.

Tidak hanya di ajang olahraga, di sektor-sektor lain seperti industri kreatif, kita juga menemukan talenta-talenta muda Indonesia yang berhasil mengharumkan Negara dan bangsa di kancah internasional. Data BPS menyebutkan bahwa Industri Kreatif hari ini menyumbang tidak kurang dari 7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sebuah kontribusi yang tidak bisa dianggap kecil di tengah pelambatan ekonomi dunia.

Aktor muda, Joe Taslim, sutradara muda asal Blitar Jawa Timur, Livi Zheng membawa nama Indonesia ke kancah perfilman kelas dunia di Hollywood. Di dunia musik, kita memiliki Sandhy Sondoro, musisi muda Indonesia yang di usianya yang ke-28 tahun telah berhasil menyabet penghargaan International Contest of Young Pop Singer di Latvia pada 2009 dengan mendapatkan nilai nyaris sempurna dari seluruh juri.

Di bidang start up, Indonesia memiliki Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek, ada Ahmad Zaky, CEO Bukalapak dan ratusan CEO-CEO muda di bidang Teknologi Informasi yang dipercaya oleh perusahaan Teknologi Informasi multinasional. Tahun 2015, dilaporkan terdapat 62 start up Indonesia yang kebanjiran dana investasi hingga puluhan triliun rupiah. Omzet belanja online (e-commerce) Indonesia sendiri pada Tahun 2015 dilaporkan telah mencapai Rp. 200 triliun lebih (Kemendag, 2015). Jika tren ini bisa dikelola dengan baik, maka perekonomian Indonesia akan maju pesat. Tentu, dengan catatan bahwa dari lalu lintas dan mata rantai bisnis online tersebut, para pemuda Indonesia harus berada pada posisi sebagai produsen bukan sekedar sebagai konsumen.

Selain pencapaian di bidang teknologi informasi, kita juga punya anak-anak muda hebat sekelas Gamal Ali Bin Said, 27 tahun asal Malang Jawa Timur yang berhasil mencuri perhatian Pangeran Charles Inggris atas inovasi Asuransi Bank Sampah-nya. Termasuk, beberapa waktu lalu kita juga dibuat bangga oleh Diplomat Muda Indonesia, Nara Masista Rakhmatia yang mampu mengguncang persidangan PBB karena diplomasinya yang keras, cerdas dan tegas melindungi Papua dari rongrongan negara-negara asing.

Hari ini, 28 Oktober 2016 tidak hanya kita peringati sebagai hari sumpah pemuda yang ke-88, namun juga sebagai hari kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia.

Rasanya tidak cukup jika harus menuliskan semua nama pemuda Indonesia yang hari ini mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Tokoh-tokoh pemuda yang disebutkan tadi hanyalah contoh untuk mengingat kembali pesan Bung Karno bahwa dengan pemuda yang hebat, kita benar-benar bisa menaklukkan dunia. Jumlah yang besar saja tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik. Tugas kita semua untuk menjadikan Bonus Demografi ini memiliki makna bagi percepatan pembangunan di Indonesia.

Mari kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi Negara maju sejajar dengan Negara-negara besar lainnya. Di depan mata kita ada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya Pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia.

pemuda-menatap-dunia

Sumber : Kemdikbud

BSNP dan Direktorat Pembinaan SMK Bahas Draft Standar Proses dan Standar Penilaian

Selasa, 25 Oktober 2016. Bertempat di ruang sidang BSNP, Direktur Pembinaan SMK M. Mustaghfirin Amin bersama tim ahli pengembang standar proses dan standar penilaian memaparkan perkembangan pengembangan kedua standar tersebut kepada anggota BSNP untuk mendapatkan masukan yang bersifat substansial maupun teknis dan redaksional.

Dalam kesempatan tersebut, Mustaghfirin Direktur Pembinaan SMK menyampaikan harapannya supaya empat standar nasional pendidikan, yaitu SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian dapat ditetapkan menjadi Peraturan Menteri pada tahun 2016, sehingga keempat standar tersebut bisa dilaksanakan pada tahun 2017.

“Keberadaan empat standar ini sangat ditunggu-tunggu di lapangan supaya proses pembelajaran dan penilaian pada pendidikan menengah kejuruan dapat dilaksanakan sesuai dengan standar nasional pendidikan”, ucap Mustaghfirin.

Lebih lanjut Mustaghfirin menambahkan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran dan penilaian SMK tahun 2017. Pertama, diberlakukannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang dalam hal ini Pemerintahan Daerah Tingkat Provinsi menjadi pengelola dan pembina di lapangan untuk SMA dan SMK. Kedua, lahirnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Ketiga, adanya kesepakatan internasional, khususnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang memiliki implikasi adanya pergerakan barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil dalam rangka meningkatkan perdagangan dan produksi, serta untuk membangun pasar yang lebih terpadu bagi perusahaan dan konsumsi di negara anggota Asean.

“Dengan adanya tantangan ini, jika kita tidak bisa menyesuaikan standar dengan perkembangan tersebut, kita akan ketinggalan. Apalagi di beberapa industri tertentu, sudah dikuasai tenaga kerja asing. Jika standar sudah kita tetapkan, para pekerja asing untuk bisa bekerja di Indonesia mesti mengacu kepada standar kompetensi yang ada”, ucap Mustaghfirin seraya menambahkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud saat ini telah menandatangani nota kesepahanan (Memorandum of Understanding) dengan beberapa Kementerian terkait dengan kebutuhan dan pemenuhan tenaga kerja pada level menengah akan dipenuhi oleh lulusan SMK.

Sementara Djemari Mardapi ketua tim ahli pengembangan standar penilaian dalam paparannya menyampaikan bahwa SMK memiliki karakteristik pembelajaran yang sangat berbeda dari proses pembelajaran di SMA/MA. Diantaranya adalah adanya proses pembelajaran yang mengacu pada prinsip multi entry dan multi exit (MEME), pembelajaran sistem ganda (dual system), pembelajaran di bengkel, teaching factory, serta dunia usaha dan dunia industri.

Karakteristik pembelajaran di SMK ini menuntut adanya penilaian yang berbeda dari penilaian pada jenjang SMA/MA. Sebagai tindaklanjut dari pembahasan draf standar ini, tim ahli bersama BSNP akan melakukan perbaikan sebelum pada akhirnya dilakukan uji publik draf standar.

“Kami menyadari bahwa proses pengembangan standar ini dilakukan dengan prinsip kemitraan antara BSNP dan Direktorat Pembinaan SMK, namun demikian di BSNP telah ada langkah-langkah baku pengembangan standar yang mesti dilakukan, mengingat standar merupakan sebuah consensus bersama”, ucap Erika Budiarti Laconi Ketua BSNP yang memimpin rapat.

Sumber : psmk.kemdikbud.go.id

Saatnya Ubah Etos Kerja Guru

1995PERAN guru dianggap penting dalam menggenjot pendidikan vokasi melalui jalur sekolah menengah kejuruan (SMK) sehingga dapat mencetak lulusan SMK bermutu. Karena itu, pemerintah harus segera berbenah diri sedari dini demi terwujudnya lulusan SMK yang mampu bersaing di dunia kerja.

“Guru-guru SMK kita harus segera dibenahi dan dimodifikasi, dan yang paling penting dibenahi ialah etos kerja guru SMK,” ungkap praktisi pendidikan vokasi Marlock menjawab Media Indonesia, di Jakarta, Selasa (18/10).

Salah satunya, ia mengingatkan para guru SMK agar membuka diri dan mau belajar satu sama lain. “Ayo kita membuka diri dan mau belajar dengan para supervisor kalangan industri. Tunjukkan bahwa guru mampu bekerja sama dan dunia industri pun mau mengakui lulusan SMK,” tandasnya.

Ia juga berpendapat saat ini pelatihan para guru SMK sudah berlalu dan kini hanya menunggu praktik di lapangan. “Sekarang ini, guru-guru SMK harus dilakukan revolusi mental. Mau tak mau mereka harus bisa praktik kerja 8 jam sehari,” ungkap Marlock yang juga Koordinator Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia.

Itu sangat penting karena saat ini masih banyak guru SMK yang bertugas memilih cepat pulang seusai mengajar. Menurut dia, guru SMK seharusnya dapat bekerja keras, kerja cerdas, dan kreatif.

“Kerja kita, jangan jam satu siang sudah pulang. Saya mengimbau guru pertanian, ayo terjun masuk sawah, guru kelautan, ayo berlayar, serta guru perikanan, ayo berlayar cari ikan jangan terjebak hanya sampai di budi daya saja,” imbuhnya.

Ia berpendapat guru SMK tak usah malu menjual hasil produksi pertanian dan perikanan yang dikerjakan di sekolah. “Ayo, kita jual hasil karya siswa untuk memberi contoh kepada siswa bahwa hasil praktik pendidikan bisa laku dijual dan ada harga untuk hidup-menghidupi,” ujarnya.

Marlock juga menyarankan pemerintah agar cmendorong pihak sekolah untuk dapat berkolaborasi atau bekerja sama dengan industri, yakni merangkul para senior yang hendak pensiun agar mengabdi selama satu tahun di SMK sebagai bentuk bela negara atau tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan.

Sumber : DitPSMK

Kemendikbud Luncurkan Aplikasi Pembelajaran Paket C dan Donasi Buku Daring

faea4f02e82d117Palu, Kemendikbud — Bertepatan dengan Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tahun 2016 di Kota Palu Sulawesi Tengah, Kamis (20/10/2016), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan dua aplikasi daring (online). Kedua aplikasi tersebut adalah sistem pembelajaran Paket C dan donasi buku daring.

Hadir saat peluncuran, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Kemendikbud Harris Iskandar dan Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono. Selain meluncurkan, Harris Iskandar dan Agus Sartono juga mencoba menggunakan kedua aplikasi daring tersebut.

Harris Iskandar mengajak masyarakat memanfaatkan aplikasi-aplikasi ini agar memperoleh manfaat yang lebih besar dibandingkan pembelajaran konvensional. “Jangan sampai setelah diresmikan, besoknya berhenti. Belajar kan juga bisa memakai internet,” kata Harris saat melakukan telewicara dengan para pegiat pendidikan. Harris menambahkan bahwa media belajar sangat berlimpah di internet dan harus dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan.

Dalam kesempatan yang sama, Agus Sartono berpesan agar aplikasi ini dapat dikembangkan lebih maksimal, sehingga penggunaannya dapat menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia. “Dengan (aplikasi daring) ini belajar bisa dari jarak jauh. Bisa mengunakan komputer, bahkan HP (telepon seluler). Saya yakin peserta punya HP bahkan di daerah-daerah terpencil,” kata Agus.

Selain meluncurkan aplikasi daring, Kemendikbud juga memberikan penghargaan kepada para tokoh yang peduli terhadap upaya penuntasan tuna aksara di Indonesia, serta penghargaan kepada satuan pendidikan nonformal berprestasi. Puncak Peringatan HAI tahun ini dimeriahkan juga dengan sejumlah acara terkait dengan keaksaraan seperti pameran dan festival literasi, serta lokakarya yang mengundang komunitas literasi dan taman bacaan masyarakat dari seluruh Indonesia.

Sumber : Kemdikbud

Mendikbud Tinjau Uji Kompetensi Keterampilan di Solo

muhajir-effendi-ukk-solo-2016

Jakarta, Kemendikbud — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau pelaksanaan uji kompetensi keterampilan yang dilakukan secara serentak atau massal di Gelanggang Bung Karno, Solo, Sabtu (15/10/2016). Pelaksanaan uji kompetensi tersebut diselenggarakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Solo bekerja sama dengan Himpunan Penyelenggara Kursus Indonesia (HIPKI).

Ada 14 jenis keterampilan yang diujikan dalam uji kompetensi tersebut. Ke-14 keterampilan itu adalah komputer (200 peserta), tata busana (131 peserta), sekretaris (100 peserta), akuntansi (80 peserta), bahasa inggris (155 peserta), perhotelan (88 peserta), penyiaran atau broadcast (20 peserta), refleksi (50 peserta), tata kecantikan rambut (40 peserta), tata rias pengantin (20 peserta), tata kecantikan kulit (30 peserta), elektronika (78 peserta), senam (90 peserta), pengasuh bayi (50 peserta), dan menjahit (130 peserta).

Untuk setiap bidang keterampilan, Disdikpora Solo dan HIPKI menghadirkan penguji dari berbagai lembaga sertifikasi sesuai bidang-bidang tersebut. Salah satunya adalah Lembaga Sertifikasi Komputer Teknologi Informasi dan Komunikasi (LSKTIK) Jakarta yang menjadi penguji kompetensi bidang komputer.

Kepada para peserta uji kompetensi, Mendikbud mengingatkan, dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, masyarakat harus waspada dan siap menghadapi semakin ketatnya persaingan global.
“Jika Anda kalah bersaing, maka habislah Indonesia ini. Jadi sekali lagi, mulai tahun ini tenaga kerja dari luar negeri, terutama dari ASEAN, bisa masuk ke Indonesia. Kalau kita tidak bisa mengamankan negara sendiri dalam sektor lapangan kerja, maka kita akan tergilas oleh tenaga kerja dari Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Oleh sebab itu, anak-anakku sekalian, kita harus kerja keras untuk menyiapkan tenaga kerja muda yang mampu bersaing,” kata Mendikbud.

Ia menuturkan, masa depan Indonesia juga akan ditentukan oleh kemampuan dan kesanggupan generasi mudanya. “Itulah yang disebut dengan kompeten. Kompeten artinya sanggup, mampu dengan standar tertentu tidak asal-asalan mengerjakan sesuatu itu namanya kompeten,” ujarnya.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan saat ini bidang pendidikan nonformal (PNF) tak lagi dipandang sebelah mata. Bidang PNF justru mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Karena mereka memiliki keterampilan yang bisa digunakan untuk meningkatkan pendapatan sehingga kesejahteraan pun meningkat,” katanya. (Desliana Maulipaksi)
Sumber : Kemdikbud

Program Penguatan Pendidikan Karakter Segera Diuji Coba

71576bdb69ce480Jakarta, Kemendikbud — Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) akan segera diuji coba akhir tahun 2016 ini. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa sekolah ujicoba sudah ditetapkan, kajian akademik dan pedoman sudah selesai, sedangkan petunjuk pelaksanaan sedang dalam penyempurnaan.

“Sekolah uji coba sudah kita tetapkan. Sekitar 50 sekolah yang nanti akan kita uji coba di luar sekolah yang dengan suka rela menawarkan diri dan juga provinsi, kabupaten yang ingin menjadi tempat uji coba,” kata Muhadjir dalam rapat kerja dengan Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD), di Gedung DPD Jakarta, Senin (3/10/2016).

Jumlah sekolah uji coba akan ditambah tiap tahunnya. Tahun 2017 ditetapkan 1.626 sekolah uji coba, sedangkan tahun 2018 sebanyak 3.252 sekolah.

Mendikbud menambahkan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo menetapkan porsi pendidikan karakter pada jenjang sekolah dasar (SD) sebesar 70% dari kurikulum inti, sedangkan pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) sebesar 60%. “Itu menunjukkan betapa besar perhatian pemerintah terhadap pendidikan karakter pada level pendidikan dasar,” ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Ia juga menegaskan tidak ada perubahan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, karena implementasi kurikulum tersebut sedang berjalan. “Maka upaya kami adalah bagaimana menambah kandungan K-13 yang berlaku di pendidikan dasar dan menengah dalam bentuk kokurikuler. Itulah yang kemudian disebut Program Penguatan Pendidikan Karakter,” tambah Muhadjir.

Dalam kesempatan raker tersebut, anggota DPD dari Provinsi Bali I.G.N. Arya Wedakarna M. Wedasteraputra mendukung implementasi PPK di provinsinya. “Kami di Bali sangat mendukung program ini, seni dan budaya di Bali sangat mungkin diintegrasikan dengan program ini,” kata Arya Wedakarna.

Anggota Komite III yang lain berharap pemerintah menelaah lebih dalam, implementasi program PPK di daerah terpencil dan kepulauan yang sarana, prasarana, dan jumlah gurunya masih terbatas. “Untuk daerah kepulauan seperti daerah kami, Program PPK ini harus dikaji matang-matang. Banyak keterbatasan di sekolah-sekolah yang terpencil ini yang harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah,” ujar anggota DPD dari Provinsi Maluku, Novita Anakotta.
(Nur Widiyanto)

Sumber : Kemdikbud

Program Sertifikasi Pendidik Dan Sertifikasi Keahlian Bagi Guru SMK (Alih Fungsi)

alihfungsigurusmkSalah satu arah kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan adalah meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Presiden telah mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Melalui Inpres ini, Mendikbud diinstruksikan untuk meningkatkan jumlah dan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di SMK.

Menindaklanjuti Inpres tersebut dan dalam rangka penataan dan pemenuhan guru produktif di SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan perlu melakukan cara strategis pada tahun 2016, yaitu akan melaksanakan Program Sertifikasi Pendidik Dan Sertifikasi Keahlian Bagi Guru SMK/SMA atau yang dikenal dengan program Alih Fungsi. Dengan program alih fungsi guru tersebut, diharapkan dapat memenuhi kekurangan guru produktif di sekolah menengah kejuruan (SMK).

Program Alih Fungsi bertujuan:

  1. Untuk Meningkatkan kompetensi guru SMK dan SMA yang mengampu mata pelajaran adaptif untuk memperoleh kompetensi keahlian tambahan dan mampu menjadi guru mata pelajaran produktif di SMK.
  2. Memenuhi kebutuhan guru produktif di SMK khususnya untuk 4 bidang prioritas yaitu maritim/kelautan, pertanian, ekonomi kreatif, pariwisata, serta teknologi dan rekayasa.

Manfaat :

  1. Guru memperoleh sertifikat pendidik dan sertifikat keahlian sesuai dengan kompetensi keahlian.
  2. Proses pembelajaran di SMK lebih optimal sesuai dengan prinsip profesionalisme dan kewirausahaan.
  3. Lulusan SMK mempunyai kompetensi yang sesuai dengan bidang keahlian sehingga mampu bersaing di dunia kerja terutama menghadapi MEA.

Sasaran :
Program sertifikasi pendidik dan sertifikasi keahlian bagi guru SMK/SMA (alih fungsi) pada tahun 2016-2017 diperuntukkan bagi 15.000 guru yang berasal dari guru SMK dan SMA.

Persyaratan Peserta :

  1. Usia maksimal antara 45 s.d 55 tahun sesuai dengan karakteristik kompetensi keahlian.
  2. Guru mata pelajaran yang diidentifikasi kelebihan guru, yaitu: guru SMK adaptif (PKn, Matematika, Seni Budaya, IPA, IPS, Kewirausahaan, dan KKPI); dan guru SMA (PPKn, Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, Ekonomi, Bhs Asing Lain, Antropologi, TIK).
  3. Mengikuti tes minat dan bakat (khusus bidang seni/ekonomi kreatif)
  4. Mempunyai minat terhadap salah satu kompetensi pada program keahlian tertentu pada kelompok bidang keahlian :
  • Maritim
  • Pertanian
  • Pariwisata
  • Ekonomi Kreatif
  • Teknologi dan Rekayasa

Pendaftaran :

  1. Guru melakukan pendaftaran melalui laman http://alihfungsi.gtk.kemdikbud.go.id.
  2. Klik menu daftar pada kanan atas dari laman tersebut.
  3. Masukkan kode registrasi pada kotak isian, tandai pada kotak “saya bukan robot”, kemudian klik tombol daftar.
  4. Pada laman registrasi, masukkan alamat email dan password, kemudian klik tombol daftar.
  5. Baca petunjuk pendaftaran pada laman registrasi, untuk melakukan langkah berikutnya.

Sumber : DitPSMK